REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis memberi tanggapan soal proyek pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi. Menurutnya, proyek yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto itu dikategorikan sebagai inovasi pelayanan haji.
"Kampung Haji Indonesia dapat dikategorikan sebagai inovasi pelayanan haji untuk lebih baik," ujar Kiai Cholil, Jumat (19/12/2025).
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Pramono Anung Beri SP 1 Gedung tak Penuhi Standar Kelaikan
- Puluhan Pemukim Ilegal Israel Duduki Wilayah Gaza, Serukan Militer Tuntaskan Agresi
- ITB Buka Jalur Baru Seleksi Siswa Unggul Tahun 2026, Ini Persyaratannya
Kiai Cholil mengatakan, Kampung Haji sah secara syariah sah dan baik manakala memenuhi prinsip maqāṣid al-syarī‘ah (tujuan syariah) dan tata kelola yang baik.
Sebab, dengan kampung lebih mudah melayani lansia dan investasi dana haji berkelanjutan.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Kiai Cholil juga memberikan pesan khusus soal Kampung Haji ini. Yakni, harus dikelola dengan sangat hati-hati.
"Namun apabila dikelola tanpa kehati-hatian akan menimbulkan eksklusitas jemaah haji Indonesia dari jamaah haji seluruh dunia," ujar Kiai Cholil.
Selain itu, juga harus diperhatikan tata kelola yang baik. Jika tidak, bisa berpotensi menimbulkan pemborosan anggaran sehingga bertentangan dengan tujuan ibadah haji tentu tidak baik.
Karena itu, lanjut kiai Cholil, pemerintah perlu melakukan kajian mendalam soal proyek kampung haji ini. Yakni, dengan melibatkan ulama, akademisi, dan publik.
"Serta memastikan transparansi untuk merealisasikan Kampung Haji Indonesia," ujar Kiai Cholil.
Soal hal ini, Kiai Cholil mengatakan
MUI selalu siap bermitra dengan pemerintah. Karena, hal itu sudah menjadi tugas MUI melayani umat dan juga mitra pemerintah.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto menggagas pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi. Terobosan ini diharapkan menjadi sejarah baru atas kepedulian negara terhadap kebutuhan para jemaah haji tanah air.
Kampung Haji bukan sekadar kompleks penginapan, melainkan sebuah kawasan terpadu yang menghadirkan layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga fasilitas kesehatan untuk para jamaah.
Gagasan ini lahir dari perhatian Presiden Prabowo atas tingginya angka jamaah yang meninggal saat pelaksanaan ibadah haji. Kesehatan menjadi concern utama. Dengan adanya rumah sakit dan layanan kesehatan yang siap siaga, jemaah bisa ditangani lebih cepat dalam kondisi darurat
Kampung Haji yang proyeknya didanai oleh Danantara juga diharapkan memangkas biaya haji secara signifikan. Selama ini, jamaah Indonesia harus tersebar di berbagai sektor akomodasi yang terpisah, dengan jarak cukup jauh dari Masjidil Haram.
Jika nanti semua terkonsolidasi dalam satu kawasan, maka persoalan akomodasi, konsumsi, hingga transportasi bisa direduksi. Efisiensi biaya akan terasa langsung bagi jamaah.

