Telkom Resmi Spin-Off Bisnis Fiber, InfraNexia Jadi Motor Pertumbuhan Infrastruktur Digital

wartaekonomi.co.id
4 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk resmi melakukan pemisahan sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity kepada anak usahanya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia atau InfraNexia. Langkah ini ditandai dengan penandatanganan akta pemisahan (deed of spin-off) sebagai tindak lanjut dari keputusan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebelumnya.

Proses penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, bersama Direktur Utama InfraNexia, I Ketut Budi Utama, di Jakarta pada Kamis (18/12). Acara ini turut disaksikan oleh jajaran pimpinan dari Managing Director Business-2 Danantara serta jajaran Komisaris Telkom sebagai bentuk penguatan tata kelola perusahaan.

Kesepakatan ini menjadi bagian penting dalam upaya penguatan infrastruktur digital Telkom serta akselerasi strategi transformasi jangka menengah perusahaan yang dikenal sebagai TLKM 30. Melalui langkah strategis ini, Telkom menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan ekosistem konektivitas digital yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: TelkomGroup Aktifkan 13 Titik Internet Satelit guna Dukung Pemulihan Pasca-Bencana di Sumatra

InfraNexia juga diproyeksikan menjadi penggerak pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan melalui optimalisasi nilai strategis aset jaringan fiber optik nasional dan peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital.

Setelah dilakukan pengalihan sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity, InfraNexia akan memiliki lebih dari 50% dari total aset infrastruktur jaringan fiber Telkom yang meliputi segmen access, aggregation, backbone serta infrastruktur pendukung lainnya dengan nilai transaksi bisnis dan aset mencapai Rp35,8 trilliun pada fase spin-off pertama. Sementara itu, fase spin-off kedua ditargetkan akan tuntas sepenuhnya pada tahun 2026 yang akan dilakukan secara transparan, penuh kehati-hatian dengan itikad baik dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Setelah transaksi ini, kepemilikan saham efektif Telkom di InfraNexia meningkat menjadi 99,9999997%, mempertegas posisi Telkom sebagai Pemegang Saham Pengendali. Meski demikian, InfraNexia berkomitmen akan beroperasi secara netral dalam menyediakan layanan wholesale fiber connectivity kepada pelanggan eksternal maupun internal TelkomGroup untuk memastikan tersedianya konektivitas berkualitas tinggi dengan jangkauan luas yang selaras dengan kapabilitas perusahaan.

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi transformasi TLKM 30 dalam mengoptimalkan monetisasi aset strategis untuk mempercepat penciptaan nilai.

“Pemisahan bisnis wholesale fiber connectivity ke InfraNexia merupakan langkah strategis untuk meningkatkan fokus bisnis, efisiensi operasional, dan nilai tambah dari aset infrastruktur fiber TelkomGroup. Melalui InfraNexia sebagai entitas yang berfokus penuh pada pengelolaan dan pengembangan bisnis infrastruktur fiber, kami dapat mempercepat penetrasi jaringan, meningkatkan tata kelola wholesale business model dan membuka peluang kemitraan strategis yang mendukung pemerataan konektivitas digital nasional secara lebih efisien,” ujar Dian sesaat setelah pelaksanaan penandatangaan akta pemisahan.

Dian menambahkan, pendekatan yang diadopsi Telkom ini sejalan dengan praktik terbaik di industri secara global. Sejumlah operator telekomunikasi global seperti seperti Telstra (Australia), Telecom Italia (TIM), Telefonica (Spanyol), O2 (Inggris) dan CETIN (Czech Republic) terbukti sukses meningkatkan efisiensi dan valuasi serta potensi kemitraan strategis melalui pembentukan entitas pengelola bisnis infrastruktur jaringan secara terpisah.

Hadirnya InfraNexia juga merupakan wujud dari komitmen Telkom dalam mendukung arah transformasi BUMN yang selaras dengan agenda nasional dan amanah dari Danantara serta BP BUMN untuk mempercepat pemerataan akses digital, meningkatkan penetrasi fixed broadband, serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Sejalan dengan visi tersebut, Direktur Utama InfraNexia I Ketut Budi Utama, menjelaskan bahwa InfraNexia akan menyediakan layanan fiber connectivity bagi segmen wholesale dan memastikan tersedianya konektivitas berkualitas tinggi secara luas.

Baca Juga: Babak Baru AI Indonesia Dimulai dari Kampus ITB, Telkomsel Luncurkan AI Innovation Hub

Model operasi InfraNexia dirancang memberikan layanan wholesale yang transparan, adil, dan terbuka bagi seluruh industri. Potensi pasar yang terus berkembangdankebutuhan konektivitas digital lintas sektor yang meningkat, membuka peluang strategis bagi InfraNexia untuk memperkuat perannya sebagai motor penggerak ekosistem konektivitas nasional.

“Kehadiran InfraNexia sebagai entitas yang mengonsolidasikan infrastruktur fiber akan mendorong terciptanya ekosistem telekomunikasi yang lebih sehat, efisien, dan kompetitif. Pemisahan ini membuka peluang kolaborasi yang lebih luas untuk memungkinkan lebih banyak pelaku industri merasakan manfaat langsung dari layanan yang lebih kompetitif dan efisien,” ujar Ketut.

Telkom meyakini bahwa langkah ini akan memperkuat posisi InfraNexia sebagai perusahaan wholesale fiber connectivity terdepan, sekaligus mengukuhkan posisi TelkomGroup sebagai market leader dan enabler ekosistem digital nasional yang berdaya saing global.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tanpa Upgrade Mesin, Motor Bebek Ini Tetap Laku dengan Harga Segini
• 2 jam laluviva.co.id
thumb
Sudah Raih 80 Emas, Indonesia Ukir Sejarah di SEA Games 2025
• 14 jam lalugenpi.co
thumb
KAI Salurkan Becak Listrik untuk Dukung Transportasi Hijau di Yogyakarta
• 16 jam lalurepublika.co.id
thumb
Prediksi dan Link Live Streaming Thailand vs Timnas Futsal Indonesia di SEA Games 2025
• 19 jam laluskor.id
thumb
Resmi Pacaran, Tiffany Young Ingin Menikah dengan Byun Yo Han
• 18 jam lalugenpi.co
Berhasil disimpan.