PT Bumi Resources Tbk (BUMI) merampungkan proses akuisisi lanjutan terhadap Jubilee Metals Limited (JML), perusahaan pertambangan emas yang beroperasi di Northern Queensland, Australia. Dengan penyelesaian transaksi ini, BUMI kini resmi menguasai 64,98 persen saham JML.
Akuisisi tersebut sejalan dengan strategi diversifikasi jangka panjang Perseroan. BUMI menargetkan komposisi EBITDA terkonsolidasi yang seimbang, yakni 50:50 antara batu bara termal dan aset non-batu bara termal pada 2031. Strategi ini ditempuh untuk memperkuat ketahanan bisnis dan mengurangi ketergantungan terhadap satu siklus komoditas di tengah transisi energi global.
Presiden Direktur Bumi Resources, Adika Nuraga Bakrie, mengatakan penguasaan mayoritas saham JML menegaskan komitmen perseroan dalam menciptakan nilai berkelanjutan bagi pemegang saham. Menurutnya, JML melengkapi portofolio mineral BUMI yang sebelumnya telah diperkuat melalui akuisisi Wolfram Limited.
“Kombinasi aset emas Jubilee Metals dan aset tembaga Wolfram memperkuat roadmap diversifikasi BUMI serta meningkatkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan kinerja yang stabil lintas siklus komoditas,” ujar Adika dalam keterangan resmi, Jumat (19/12).
Jubilee Metals Limited merupakan aset emas berkadar tinggi yang diproyeksikan segera memasuki tahap produksi. Perusahaan tersebut memiliki potensi eksplorasi lanjutan yang dinilai mampu menambah nilai bagi BUMI. JML ditargetkan mulai melakukan kegiatan penambangan pada Juli 2026 dengan estimasi produksi mencapai 9,89 ribu ons emas pada tahun pertama operasi.
Selain JML, BUMI juga telah mengakuisisi 100 persen saham Wolfram Limited, perusahaan tembaga yang beroperasi di Australia. Wolfram ditargetkan kembali beroperasi pada Juni 2026 dengan estimasi produksi sebesar 9.334 ton tembaga ekuivalen pada 2026. Kehadiran Wolfram memperluas eksposur BUMI di koridor tembaga-emas Australia yang telah teruji.




