VIVA – Cristiano Ronaldo pernah berkata bahwa status pencetak gol terbaik sepanjang masa ditentukan oleh angka.
Sepanjang kariernya, megabintang asal Portugal itu memang memaksa statistik terus diperbarui lewat konsistensi yang nyaris tak tertandingi. Namun menariknya, Ronaldo bukan pemegang rekor gol terbanyak dalam satu tahun kalender.
Dalam sejarah sepak bola modern, hanya segelintir pemain yang mampu mencetak gol dalam jumlah luar biasa sepanjang Januari hingga Desember.
Nama Ronaldo masuk dalam daftar elite tersebut, bersanding dengan rival lamanya Lionel Messi, penerus generasi seperti Kylian Mbappe, hingga legenda-legenda Brasil yang pernah mendominasi dunia sebelum milenium berganti.
Ronaldo sendiri mencatat beberapa tahun kalender fenomenal. Pada 2012 dan 2014, ia menembus angka lebih dari 60 gol. Puncaknya terjadi pada 2013 ketika ia mencetak 69 gol untuk klub dan tim nasional.
Tahun-tahun itu menjadi periode emasnya bersama Real Madrid, termasuk torehan gelar Liga Champions dan dominasi di panggung Eropa.
Di era yang lebih baru, Kylian Mbappe mulai menapaki jejak para pendahulunya. Penyerang Prancis itu mencuri perhatian dengan produktivitas luar biasa sepanjang 2025.
Bersama Real Madrid, Mbappe mencetak lebih dari 60 gol dan menjelma sebagai salah satu pemain paling mematikan di dunia saat ini.
Produktivitas tinggi dalam satu tahun kalender juga pernah ditunjukkan Robert Lewandowski. Pada 2021, striker Polandia itu mencetak 69 gol, memecahkan rekor legendaris Gerd Müller di Bundesliga, serta menjadi top skor Eropa. Tahun tersebut dianggap sebagai salah satu musim individual terbaik dalam sejarah sepak bola modern.
Sebelum era sepak bola modern sepenuhnya terbentuk, Brasil sudah melahirkan monster-monster gol. Romario mencetak 72 gol pada tahun 2000, sementara Zico, meski berposisi sebagai gelandang serang, mampu menyamai angka tersebut pada 1979. Torehan Zico bahkan disebut sebagai salah satu pencapaian paling luar biasa untuk pemain non-striker.
Nama Pele pun tak bisa dilepaskan dari pembahasan ini. Sang Raja Sepak Bola mencetak 72 gol pada 1965, dan meningkatkannya menjadi 75 gol pada 1958, tahun ketika ia mengantar Brasil menjuarai Piala Dunia saat masih berusia 17 tahun. Produktivitasnya menjadi tolok ukur generasi berikutnya.





