Tren Pekan Mode Paris Musim Semi dan Panas 2026: Para Buah Bibir

kumparan.com
14 jam lalu
Cover Berita

Perancang mode datang dan pergi. Tapi kepopuleran rumah mode sangat bergantung pada keandalan direktur kreatifnya dalam menciptakan karya yang tak hanya relevan, tapi juga mendatangkan kapital.

Pekan mode Paris tak luput dari spekulasi ini. Siapa saja yang mengundang decak kagum? Berikut yang paling banyak dibicarakan.

Chanel

Debut Matthieu Blazy di rumah mode Chanel adalah show yang paling dinanti-nantikan. Kurun kepemimpinan Karl Lagerfeld yang begitu panjang dan singkatnya era si pengganti Virginie Viard, membuat publik terbiasa pada satu sudut pandang saja.

Maka ketika Blazy menawarkan kemeja polos Charvet, rok panjang penuh rumbai bulu unggas, dan setelan blazer potongan pendek - terasa datang dari planet lain.

Inilah kenapa Blazy mungkin memilih tata surya sebagai latar dekorasi panggung. Ia seperti membuat pernyataan bahwa dunia Chanel akan segera berubah.

Setelan tweed yang ikonik mendapat finishing benang-benang yang terlepas.

Begitu juga tas Chanel 2.55 yanga didesain sedemikian rupa menyerupai tas yang tertindas, penyok di sana-sini. Sementara jaket Chanel yang terkenal tak lagi bersiluet ramping, melainkan berbentuk kepompong memberi aksen volume yang besar.

Balenciaga

Heartbeat, begitulah judul peragaan pertama Pierpaolo Piccioli untuk rumah mode Balenciaga. Undangannya berupa Walkman dengan kaset yang memutar suara detak jantung Piccioli. Ini seperti bocoran, koleksi pertamanya adalah tumpahan rasa sang desainer.

Ia seorang yang romantis. Ditelusurinya arsip-arsip Balenciaga, dari zaman Cristobal, Nicolas Ghesquire, hingga Demna. Tampilan pertama adalah penghidupan kembali sack dress, gaun bersiluet karung yang ikonik karya pendiri rumah mode inggil tersebut.

Pendekatan Cristobal yang arsitektural bertemu dengan luapan estetika Pierpaolo - menjadikan koleksi ini bernyawa. Trapeze, kepompong, balon, dan semua kosakata yang mencirikan esensi rumah mode lengkap digarap. Aplikasi bunga-bunga dan sutera organza melembutkan garis-garis tegas khas Balenciaga. Tidak ada satir, tidak ada kegelapan.

Dior

Dengan menerima jabatan sebagai direktur kreatif baru Dior, Jonathan Anderson adalah desainer paling sibuk. Tak hanya mengomandoi lini pakaian wanita dan adibusana, serta lini aksesoris, ia pun juga menggantikan Kim Jones sebagai direktur kreatif Dior pria.

Desainer asal Irlandia Utara ini harus menampilkan 10 koleksi per tahun. Kepandaian Anderson dalam meramu sejarah dan warisan ke dalam moderinitas menjadi kekuatannya.

Memberikan proporsi baru pada desain merupakan salah satu jurus andalannya. Jaket Bar Dior yang ikonik, garis pinggangnya dinaikkan hampir sebatas dada, berpadu dengan rok mini lipit tumpuk.

Pita yang menjerat kerah leher yang kaku, memberikan siluet yang berlebihan. Topi-topi militer tiga sudut era 1700-an dikemas dengan nada futuristik, seperti datang dari luar angkasa. Fantasi, kata lain yang tepat untuk mengambarkan arahan kreasi Dior yang baru.

Loewe

Kepergian Jonathan Anderson dari Loewe meninggalkan teka-teki besar – siapa yang dapat menggantikan desainer yang telah melipatgandakan penjualan dan meroketkan nama rumah mode asal Spanyol ke jajaran paling hits ini?

Duo asal Amerika Serikat, Lazaro Hernandez dan Jack McCollough, pendiri label Proenza Schouler tak hanya menjawab tantangan. Peragaan pertamanya untuk Loewe mengundang standing ovation, bahkan sebelum para model selesai menjalankan finale-nya.

Jaket dan gaun pahatan, rok asimetris dengan potongan yang ekstrim tegas seperti laser, gaun menggelepai dengan tumpukan kain bak kue lapis serta gaun yang menyerupai handuk-handuk yang menggelantung– kesemuanya mendemonstrasikan kematangan konsep and eksekusi.

Louis Vuitton

Tak semua perbincangan datang dari karya perdana para desainer rumah mode. Nicolas Ghesquière meneruskan sejarah kariernya melewati satu dekade dan masih dapat mencuri perhatian. Koleksi musim semi panas dan semi Louis Vuitton mengaburkan batas baju rumahan dan baju pesta.

Apa yang patut dikenakan oleh seorang perempuan yang tinggal di rumah megah? Jawabnya adalah perpaduan baju santai dan adibusana. Keglamoran Hollywood era 40-an menjadi ilham, terwujud dalam beragam siluet yang mengembang, fluiditas yang elegan, dan warna-warna yang menentramkan.

Jogger dan blazer tegas, gaun motif jacquard dan bordir halus, kaftan sutra yang membebaskan – tak ada yang salah dengan bersolek di rumah. Pada akhirnya, kita sendirilah yang menentukan keromantisan hidup kita.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kadin Sambangi Purbaya, Minta Insentif hingga Deregulasi Industri Furnitur
• 16 jam lalukumparan.com
thumb
Stok Pangan Aman, Mentan Tegaskan Harga Tak Boleh Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru
• 18 jam lalumatamata.com
thumb
Bos BTN: Bunga KPR Sudah di Level Terendah
• 22 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Banjir Sumatera Sebabkan 80 Jalan Nasional Rusak Parah, Mayoritas Mulai Berfungsi
• 15 jam laluokezone.com
thumb
Grand Mercure Malang Mirama Gelar Perayaan Tahun Baru 2026 dengan Konsep “Fur & Fiction” dan “Antartika”
• 17 jam laluerabaru.net
Berhasil disimpan.