JAKARTA, KOMPAS.TV - Kuasa Hukum Jokowi, Yakup Hasibuan mengatakan Presiden Jokowi sejak awal memilih jalur hukum karena tudingan ijazah palsu terus diulang meski telah disanggah berulang kali.
Menurut Yakup, Presiden Jokowi telah dua kali menggelar konferensi pers melalui kuasa hukum dan meminta agar tuduhan dihentikan. Namun, tudingan tetap berlanjut meski berbagai bukti telah disampaikan, termasuk pernyataan resmi dari Universitas Gadjah Mada.
Yakup menyebut, hasil laboratorium forensik juga telah menyatakan dokumen tersebut identik. Meski demikian, polemik tidak juga berhenti.
Di sisi lain, Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Rismon Sianipar mempertanyakan validitas pernyataan UGM. Ia menyinggung munculnya klaim dari sistem kecerdasan buatan LISA (Lean Intelligent Service Assistant) yang menyebut Presiden Jokowi bukan alumnus UGM.
Rismon juga meragukan dasar pernyataan pimpinan UGM. Ia menilai, pernyataan rektor berdiri sendiri dan tidak secara eksplisit berbasis rekomendasi tim ahli maupun Dewan Guru Besar.
Perdebatan makin tajam saat Yakup menyebut penyidik telah menyita sekitar 700 barang bukti dalam proses penyidikan. Bukti-bukti tersebut, menurut Yakup, akan dibawa ke persidangan untuk diuji secara hukum.
Namun Rismon mempertanyakan substansi dari ratusan barang bukti tersebut. Ia menyoroti sejumlah dokumen akademik yang menurutnya janggal, mulai dari transkrip nilai yang dinilai tidak lengkap hingga lembar pengesahan skripsi yang dipertanyakan keberadaannya.
Yakup menegaskan, seluruh dokumen akademik Presiden Jokowi telah memenuhi syarat dan akan dibuktikan di pengadilan. Ia meminta agar semua pihak menghormati proses hukum yang tengah berjalan.
Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/74cRcEPkEWs?si=WVdxc5ivvoQzst5e
#jokowi #ijazah #rismon
Penulis : Elisabeth-Widya-Suharini
Sumber : Kompas TV
- jokowi
- ugm
- rismon sianipar
- yakup hasibuan
- ijazah
