PCNU Pasuruan Dorong Penyelesaian Konflik Lahan Lekok-Nguling Tanpa Kekerasan

beritajatim.com
17 jam lalu
Cover Berita

Pasuruan (beritajatim.com) – Konflik lahan yang telah berlangsung bertahun-tahun di wilayah Lekok-Nguling, Kabupaten Pasuruan, kembali mendapat perhatian berbagai pihak. Permasalahan ini dinilai telah menimbulkan tekanan sosial berkepanjangan bagi warga setempat.

Situasi tersebut mendorong perlunya kehadiran semua elemen untuk menenangkan kondisi di lapangan. Penyelesaian konflik diharapkan dilakukan melalui dialog terbuka tanpa aksi kekerasan dari pihak mana pun.

Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin, menyatakan NU merasa perlu hadir karena mayoritas warga yang terlibat merupakan nahdliyin. “Kami berharap persoalan ini bisa diselesaikan dengan duduk bersama tanpa kekerasan, baik dari warga maupun aparat,” kata Gus Ipong sapaan akrabnya, Jumat (19/12/2025).

Menurut Gus Ipong, konflik tersebut membuat warga seperti tertekan di tanah yang mereka tempati secara turun-temurun. Ia menilai negara perlu hadir untuk memberikan kepastian hak atas tanah yang telah lama dikelola masyarakat.

PCNU juga mendorong pemerintah daerah agar lebih proaktif memfasilitasi komunikasi dengan pemerintah pusat. Hal ini dinilai penting karena aset lahan yang disengketakan disebut berada dalam kewenangan pusat.

Gus Ipong menegaskan pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam mengawal aspirasi warga. “Kalau perlu difasilitasi ke DPR RI atau kementerian terkait, pemerintah daerah wajib mengawal dan mendampingi,” katanya.

Di sisi lain, warga mengaku telah memperjuangkan hak atas tanah tersebut lintas generasi. Lasminto, salah satu warga, menyebut keluarganya sudah memasuki generasi ketiga dalam memperjuangkan lahan itu. “Kami sudah mengadu ke banyak pihak sejak lama, tapi hasilnya seperti nihil,” ucapnya.

.ucbb05038951fc1ddf23e9c9c8ca21041 { padding:0px; margin: 0; padding-top:1em!important; padding-bottom:1em!important; width:100%; display: block; font-weight:bold; background-color:#eaeaea; border:0!important; border-left:4px solid #D35400!important; text-decoration:none; } .ucbb05038951fc1ddf23e9c9c8ca21041:active, .ucbb05038951fc1ddf23e9c9c8ca21041:hover { opacity: 1; transition: opacity 250ms; webkit-transition: opacity 250ms; text-decoration:none; } .ucbb05038951fc1ddf23e9c9c8ca21041 { transition: background-color 250ms; webkit-transition: background-color 250ms; opacity: 1; transition: opacity 250ms; webkit-transition: opacity 250ms; } .ucbb05038951fc1ddf23e9c9c8ca21041 .ctaText { font-weight:bold; color:#464646; text-decoration:none; font-size: 16px; } .ucbb05038951fc1ddf23e9c9c8ca21041 .postTitle { color:#000000; text-decoration: underline!important; font-size: 16px; } .ucbb05038951fc1ddf23e9c9c8ca21041:hover .postTitle { text-decoration: underline!important; }
Baca Juga:  Petani Sayur Tosari Pasuruan Keluhkan Pupuk Langka: Harga Anjlok Jelang Nataru

Warga berharap pemerintah benar-benar hadir untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan ini. Mereka menilai penyelesaian damai dan adil menjadi satu-satunya jalan agar kehidupan sosial di wilayah tersebut kembali kondusif. (ada/but)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Ribka Tjiptaning: PDIP Satu-satunya Partai yang Punya Penanggulangan Bencana
• 15 jam lalukompas.com
thumb
Sungai di Sambungrejo Sidoarjo Dipenuhi Sampah, Imbauan Larangan Tak Digubris
• 10 jam lalurealita.co
thumb
Negara Asal Keith Kayamba Gumbs Siap Tampil di FIFA Series 2026 Indonesia, Ujian Global di Panggung Asia
• 9 jam lalubola.com
thumb
Beras 30 Ton dari Uni Emirat Arab Kini Dikelola Muhammadiyah
• 19 jam laluidntimes.com
thumb
MNC Peduli Salurkan 8,5 Ton Logistik untuk Korban Banjir Bandang Agam
• 12 jam laluokezone.com
Berhasil disimpan.