MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan masih terjadi pemadaman listrik bergilir di empat kabupaten di Aceh pascabencana banjir bandang. Keempat wilayah tersebut yakni Aceh Tamiang, Bener Meriah, Gayo, dan Aceh Tengah.
Bahlil menjelaskan, pemadaman bergilir terjadi akibat kerusakan infrastruktur kelistrikan di lapangan. Sejumlah jalan, menara, serta jaringan listrik milik PLN belum dapat dibangun secara optimal karena terdampak banjir.
“Masih ada pemadaman bergilir karena infrastruktur, jalan, dan tower-tower listrik PLN kita yang belum bisa dibangun. Ada yang sudah dibangun, tetapi tower-nya kembali jatuh karena terbawa arus air,” ujar Bahlil.
Ini disampaikan dalam konferensi pers Kesiapan Sektor ESDM Menghadapi Periode Nataru 2025/2026 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/12).
Menurut Bahlil, di empat kabupaten tersebut tingkat kelistrikan masih di bawah 50%. Ia menekankan keterbatasan pasokan listrik terjadi karena infrastruktur tegangan rendah yang belum sepenuhnya terselesaikan. Selain itu, beberapa akses jalan baru saja selesai diperbaiki, sementara sebagian wilayah lainnya masih terendam banjir.
“Kalaupun dipaksakan untuk dihidupkan, itu bisa berdampak pada keselamatan saudara-saudara kita di sana,” katanya.
Bahlil menegaskan, pemerintah bersama PLN, Kementerian ESDM, TNI, Polri, dan masyarakat terus berupaya mempercepat pemulihan jaringan listrik dengan bekerja sama dan berkolaborasi di lapangan. Namun, kondisi alam yang belum sepenuhnya kondusif menjadi tantangan utama dalam proses pemulihan tersebut.
Bahlil menyampaikan bahwa secara umum kondisi kelistrikan di Aceh sudah kembali normal, kecuali di empat kabupaten tersebut. Untuk wilayah Banda Aceh, pasokan listrik telah pulih sepenuhnya.
“Banda Aceh semalam, alhamdulillah, sudah normal seperti sebelum bencana. Daya 120 megawatt seluruhnya sudah menyala,” ujarnya. (H-4)





