GenPI.co - Jalur darat ke wilayah tengah di Provinsi Aceh terdampak bencana sudah dapat dilalui kendaraan bermotor.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan jalur darat ke wilayah tengah ini baru dapat dilalui melalui Jalan Simpang KKA.
Jalur ini menghubungkan Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah.
"Jalur darat ke wilayah tengah, seperti Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah sudah dapat dilalui, baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat melalui Jalan Simpang KKA," kata dia, dikutip Jumat (19/12).
Sejumlah ruas jalan di jalur Simpang KKA sebelumnya mengalami longsor karena hujan dengan intensitas tinggi.
Dia mengungkapkan terkoneksinya jalur darat ke wilayah tengah Provinsi Aceh akan mempercepat arus barang dan orang.
Muhari membeberkan terbukanya akses darat ke wilayah ini juga mempercepat mobilisasi alat berat untuk pemulihan daerah terdampak bencana.
"Selama ini, distribusi logistik bantuan bencana ke wilayah tengah, seperti Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah menggunakan pesawat terbang dan helikopter,” papar dia.
Muhari menyebut dengan terbukanya akses darat, logistik bantuan yang disalurkan dapat lebih banyak lagi.
Di sisi lain, pembangunan 2 jembatan bailey di Kabupaten Bireuen terus dikebut, yakni di Teupin Reudep atau Awe Geutah serta jembatan Kutablang.
Jembatan Teupin Reudep atau Awe Geutah adalah jalur alternatif menghubungkan kawasan pesisir timur Provinsi Aceh seperti ke Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, dan Kabupaten Aceh Tamiang.
"Progres pembangunan jembatan bailey Teupin Reudep atau Awe Geutah sudah mencapai 99 persen. Diharapkan penyelesaian jembatan ini sesuai target dan dapat difungsikan 18 Desember 2025," terang dia.
Selanjutnya, pembangunan jembatan bailey di Kutablang mencapai 60 persen.
"Sedangkan jembatan bailey Teupin Mane di kawasan Juli, Kabupaten Bireuen, sudah fungsional. Jembatan ini menghubungkan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Bener Meriah," jelas dia.(ant)
Video heboh hari ini:
