Hari Raya Keagamaan dan Musim Panen Dorong Optimisme Konsumen di Bali

bisnis.com
5 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, DENPASAR – Optimisme konsumen di Bali pada November 2025 berlanjut menguat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, seiring dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali serta musim panen pada beberapa komoditas perkebunan yang meningkatkan optimisme konsumsi masyarakat. 

Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia Provinsi Bali periode November 2025, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 141,58 (naik 1,2%; mtm) dan berada pada level optimis (indeks > 100). Optimisme IKK berdasarkan kelompok usia mayoritas didorong oleh usia 20-30 tahun (149,0), usia >60 tahun (147,2), 51-60 tahun (143,3), 31-40 tahun (137,7), serta usia 41-50 tahun (133,3). 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menjelaskan optimisme IKK turut tercermin dari responden pekerja di sektor formal (140,3) dan informal (142,7). 

Peningkatan komponen IKK terjadi pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dari 148,3 menjadi 152,3 (naik 2,7%; mtm). Faktor pendorong laju pertumbuhan IKK berasal dari indeks prakiraan ketersediaan lapangan kerja 6 bulan mendatang dibandingkan saat ini sebesar 3,4% (mtm) atau sebesar 151,5; indeks penghasilan 6 bulan mendatang dibandingkan saat ini sebesar 3,2% (mtm) atau sebesar 163,5; serta indeks prakiraan kegiatan usaha 6 bulan mendatang dibandingkan saat ini sebesar 1,4% (mtm) atau sebesar 142,0.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

"Peningkatan ekspektasi konsumsi masyarakat utamanya didorong oleh adanya Hari Raya Galungan dan Kuningan yang meningkatkan permintaan jasa penjahit pakaian. Lebih lanjut, terdapat musim panen pada beberapa komoditas perkebunan seperti buah jeruk dan mangga sehingga sebagian responden petani perkebunan optimis akan adanya peningkatan konsumsi," kata Erwin dikutip dari siaran pers, Jumat (19/12).

Di sisi lain, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) mengalami penurunan moderat dari sebelumnya 131,5 menjadi 130,8 (turun 0,5%; mtm). Perlambatan tersebut utamanya disebabkan oleh menurunnya indeks ketersediaan lapangan kerja saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu sebesar -5,1% (mtm) atau sebesar 131,0; serta indeks konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu sebesar -3,8% (mtm) atau sebesar 114,0. 

Baca Juga

  • Bali Bersiap Sambut Wisatawan pada Momen Natal dan Tahun Baru
  • Jasamarga Bali Tol Proyeksikan 68.000 Kendaraan Melintas Saat Puncak Nataru
  • XLSmart (EXCL) Perluas Jaringan 5G+ di Bali

Responden menyatakan tingginya persaingan dalam mencari pekerjaan, serta adanya kecenderungan untuk menahan pembelian barang tahan lama karena persediaan barang responden saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan. 

Di sisi lain, penurunan IKE lebih dalam tertahan oleh indeks penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu yang masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,9% (mtm) atau sebesar 147,5. Hasil tersebut menunjukkan IKE dan IEK berada pada level optimis (> 100,0) yang mencerminkan optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi terus bertumbuh.

Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Bali terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, Selama Hari Raya Galungan dan Kuningan, TPID terus berupaya menjaga ketersediaan pasokan pangan melalui pelaksanaan operasi pasar murah, pengawasan harga pada komoditas pangan utama, serta koordinasi rutin untuk memastikan jalur distribusi pangan tetap terjaga.

Dengan terjaganya tingkat inflasi, diharapkan dapat mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga, menarik minat investor, serta memperkuat aktivitas perekonomian daerah. Lebih lanjut, demi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah risiko curah hujan tinggi, Bank Indonesia pada 18-19 November 2025 mempertahankan BI-Rate sebesar 4,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,50%. 

Dalam hal mencegah risiko bencana hidrometeorologi, Pemerintah Provinsi Bali bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah berkoordinasi untuk memetakan daerah rawan banjir, banjir bandang, dan longsor, serta melakukan inspeksi lebih awal terhadap saluran sungai dan daerah aliran sungai. 

"Oleh karenanya, berbagai macam inisiatif tersebut akan mendukung terwujudnya stabilitas harga (pro stability) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi (pro growth)," kata Erwin.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kejagung Klaim Jaksa yang Kena OTT KPK, Sudah Jadi Tersangka Instansinya
• 3 jam lalufajar.co.id
thumb
Bukan Disengaja, KPK Ungkap Alasan Lakukan Tiga OTT Sekaligus Dalam Sehari
• 6 jam lalutvonenews.com
thumb
Mercure Surabaya Grand Mirama Hadirkan “Mirama Games Land” untuk Rayakan Malam Tahun Baru
• 12 jam laluerabaru.net
thumb
Realisasi PNBP Sektor ESDM Rp 228 T Jelang Akhir 2025, 89 Persen dari Target
• 14 jam lalukumparan.com
thumb
Perayaan Nataru, Dishub DKI Jakarta Dirikan Pos Kesehatan, Ini Lokasinya
• 19 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.