Persaingan Papan Atas Persib Bandung dan Persija Jakarta Ditentukan PSM Makassar dan Persebaya Surabaya

harianfajar
4 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, MAKASSAR — Persaingan papan atas Super League 2025/2026 memasuki fase yang semakin rumit dan penuh ironi. Di saat Persib Bandung dan Persija Jakarta sibuk menjaga posisi mereka dalam perburuan gelar, nasib dua raksasa Jawa itu justru berada di tangan klub lain: PSM Makassar dan Persebaya Surabaya.

Klasemen memang tak pernah berbohong. Namun dalam fase seperti sekarang, matematika kompetisi kerap menghadirkan cerita yang tak terduga—bahkan memaksa rival abadi berada dalam kepentingan yang sama.

Salah satu simpul penting persaingan pekan ini berada di Surabaya. Persebaya Surabaya dijadwalkan menjamu Borneo FC pada Jumat (20/12) malam. Namun, laga tersebut datang di saat yang paling tidak ideal bagi Green Force.

Pelatih karteker Persebaya, Uston Nawawi, dipastikan tidak bisa mendampingi tim dari sisi lapangan. Dua kartu kuning yang ia terima—masing-masing saat melawan Persija Jakarta (18/10) dan Bhayangkara FC (28/11)—membuatnya harus menjalani larangan mendampingi tim satu pertandingan sesuai regulasi.

Absennya Uston menjadi pukulan tersendiri, mengingat statusnya sebagai figur sentral dalam masa transisi tim. Kemungkinan besar, peran tersebut akan diambil alih oleh pelatih fisik Shin Sang-gyu. Namun, tetap saja, hilangnya komando utama di pinggir lapangan jelas memengaruhi stabilitas tim.

Masalah Persebaya tidak berhenti di situ. Dari dalam lapangan, Green Force juga pincang. Dua pemain kunci dipastikan absen: Francisco Rivera dan Bruno Moreira. Rivera harus menepi akibat sanksi kartu merah, sementara Bruno Moreira absen karena akumulasi kartu kuning.

Situasi ini membuat Persebaya berada dalam kondisi yang rawan—dan secara tidak langsung membuka peluang besar bagi Borneo FC.

Bagi Pesut Etam, laga di Surabaya bukan sekadar pertandingan tandang biasa. Ini adalah kesempatan strategis untuk mempertahankan posisi di puncak klasemen, sekaligus bangkit dari dua kekalahan beruntun yang sempat menggoyahkan kepercayaan diri tim.

Gelandang Borneo FC, Rivaldo Pakpahan, menegaskan kesiapan timnya menghadapi tekanan tersebut.

“Kami sudah menyiapkan yang terbaik. Ini adalah laga penting untuk menjaga posisi kami di klasemen,” ujar pemain berusia 22 tahun itu.

Rivaldo menegaskan bahwa dua kekalahan terakhir tidak boleh menjadi beban.

“Sebagai pemain, kami sudah siap secara mental. Termasuk secara teknis, untuk menjalankan apa yang diarahkan pelatih. Tiga poin adalah target utama kami,” tegasnya.

Nada optimistis juga datang dari manajer Borneo FC, Dandri Dauri. Ia menolak anggapan bahwa timnya sedang berada dalam tren menurun.

“Kami harus adil. Jangan sampai karena baru kalah dua kali, anak-anak langsung patah semangat. Ingat, sebelumnya kami sempat menang 11 kali beruntun,” kata Dandri.

Hasil laga Persebaya vs Borneo FC jelas berdampak langsung bagi Persib Bandung dan Persija Jakarta. Jika Borneo FC terpeleset, persaingan di papan atas akan kembali terbuka. Namun jika Pesut Etam mampu memanfaatkan kondisi pincang Persebaya, tekanan bagi Persib dan Persija akan semakin besar.

Di sisi lain, drama papan atas juga bergerak ke arah timur Indonesia.

Persib Bandung baru saja menelan pil pahit saat bertandang ke markas Malut United di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Minggu (14/12). Kekalahan 0-2 itu bukan hanya menghentikan enam kemenangan beruntun Maung Bandung, tetapi juga mengubah peta persaingan.

Dua gol Malut United—melalui Igor Inocencio (40’) dan Ciro Alves (45+3’)—menegaskan bahwa Laskar Kie Raha bukan lagi tim kejutan semata. Mereka kini menjelma sebagai ancaman nyata bagi klub-klub mapan.

Persib tertahan di posisi ketiga dengan 28 poin, hanya terpaut satu angka dari Persija Jakarta di posisi kedua. Lebih mengkhawatirkan lagi, Malut United kini hanya berjarak tiga poin dari Persib, membuat margin kesalahan semakin tipis.

Dalam situasi inilah, PSM Makassar muncul sebagai aktor kunci.

Laga PSM Makassar vs Malut United yang akan digelar di Stadion BJ Habibie, Parepare, pada 21 Desember 2025, memiliki arti jauh melampaui kepentingan dua tim yang bertanding.

Secara historis, PSM bukan sekutu Persib maupun Persija. Rivalitas, tensi, dan sejarah panjang membuat hubungan ketiganya sering berada di jalur yang berseberangan. Namun, klasemen memaksa realitas berbicara lebih keras daripada sentimen.

Kemenangan PSM atas Malut United akan menjadi “bantuan tidak langsung” bagi Persib dan Persija. Laju Malut United bisa tertahan, tekanan berkurang, dan peta papan atas kembali lebih terkendali.

Sebaliknya, jika Malut United mampu menaklukkan PSM di Parepare—kandang yang terkenal angker—maka status mereka sebagai penantang serius gelar juara akan semakin tak terbantahkan.

PSM sendiri berada di posisi unik. Bertarung demi kepentingannya sendiri, namun secara bersamaan memegang kendali atas nasib klub-klub besar lain. Kedalaman skuad, pengalaman, serta atmosfer Stadion BJ Habibie menjadikan Juku Eja sebagai “pengadil” yang sah dalam persaingan musim ini.

Inilah wajah sepak bola modern: rivalitas yang cair, kepentingan yang saling bersilangan, dan satu pertandingan yang bisa berdampak ke banyak arah.

Persib Bandung dan Persija Jakarta mungkin tak akan mengaku berharap pada PSM Makassar atau Persebaya Surabaya. Namun dalam hitungan angka dan logika kompetisi, dua klub itulah yang kini memegang peran kunci.

Super League 2025/2026 tidak lagi hanya soal siapa yang paling kuat, tetapi siapa yang paling mampu bertahan di tengah pusaran momentum. Dan pekan ini, jawabannya bisa datang dari Surabaya dan Parepare—dua kota yang mungkin tak sedang memperebutkan gelar, tetapi justru menentukan arah perebutannya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Serbu Kado Spesial BRI: Ada Cashback & Lelang iPhone 17
• 8 jam lalumedcom.id
thumb
Diktis Kemenag: 35 PTKIN Raih Akreditasi Unggul, Anggaran 2025 Terserap 99,99 Persen
• 19 jam laluantaranews.com
thumb
OJK Proyeksi Penurunan Suku Bunga Global dan Domestik Masih Berlanjut
• 6 jam laluidxchannel.com
thumb
Peringati International Migrant Day 2025, Pemerintah Tegaskan Perkuat Perlindungan Pekerja Migran
• 16 jam lalukompas.tv
thumb
Panjat Tebing Indonesia Juara Umum SEA Games 2025, Yenny Wahid Ungkap Kunci Sukses
• 2 menit lalukompas.tv
Berhasil disimpan.