Belakangan ini, Konferensi Internasional Donasi dan Transplantasi Organ digelar di Guangzhou. Pada saat yang sama, otoritas Partai Komunis Tiongkok (PKT) secara intensif merilis informasi seperti klaim bahwa “sistem donasi organ telah matang” dan “jumlah relawan melonjak tajam”, yang kembali mendorong isu pengambilan organ hidup oleh PKT ke pusat perhatian publik.
EtIndonesia. Pada 7 Desember 2025, konferensi internasional donasi organ di Guangzhou mengklaim bahwa di seluruh Tiongkok terdapat 7,28 juta relawan donasi organ jenazah, dengan lebih dari 90% berusia di bawah 45 tahun.
Bahkan, pada 15 Desember, Palang Merah Tiongkok menggelar konferensi pers di Beijing dan kembali menekankan angka tersebut, dengan tujuan menampilkan kepada dunia luar apa yang mereka sebut sebagai “standarisasi” sistem transplantasi organ di Tiongkok.
Seorang dokter bedah dari Rumah Sakit Nanfang di Guangzhou, dr. Liu (nama samaran), mengungkapkan bahwa lebih dari sepuluh rumah sakit di wilayah tersebut telah terlibat dalam penelitian transplantasi organ manusia dan penerapan klinis secara luas. Namun, sumber organ selalu tidak transparan. Ia menegaskan bahwa masyarakat Tiongkok pada umumnya tidak bersedia mendonorkan organ, dan mengatakan, “Dari mana rumah sakit mendapatkan organ-organ itu, semua orang bisa membayangkannya sendiri.”
“Terlepas dari apapun trik yang dimainkan PKT di permukaan, semua yang mereka lakukan sekarang pada dasarnya adalah menutupi kejahatan genosida berupa pengambilan organ hidup terhadap praktisi Falun Gong, baik di tingkat opini publik maupun secara formal,” ujar Ketua World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG), Wang Zhiyuan.
WOIPFG telah menerbitkan banyak laporan investigasi yang mengungkap bahwa sejak PKT mulai menganiaya Falun Gong pada tahun 1999, dengan perlindungan pejabat tingkat tinggi, rumah sakit militer dan rumah sakit swasta sama-sama terlibat dalam rantai industri pengambilan organ hidup.
Wang Zhiyuan menambahkan: “Keuntungan dari praktek ini bersifat eksplosif. Selama bertahun-tahun, pengambilan organ hidup dari praktisi Falun Gong telah menghancurkan batas moral umat manusia dan masyarakat, merusak sistem peradilan, dan melahirkan jaringan kejahatan pengambilan organ hidup yang lengkap. Kejahatan-kejahatan ini kini telah mencemari seluruh masyarakat.”
Sumber internal mengungkapkan bahwa ‘Konferensi Internasional Donasi Organ’ di Guangzhou kali ini sebenarnya bertujuan mempromosikan kemampuan transplantasi organ Tiongkok ke luar negeri dan menarik pasien asing.
“Dalam beberapa tahun terakhir, rezim PKT telah merasakan keuntungan besar dari transplantasi organ. Banyak pejabat tinggi, termasuk Xi Jinping, bahkan berbicara tentang batas usia hidup hingga 150 tahun, dan menjadikan transplantasi organ sebagai cara memperpanjang usia. Ini tidak hanya untuk memperpanjang hidup mereka sendiri, tetapi juga untuk mengikat pejabat asing dan kalangan elite internasional agar melayani rezim jahat ini,” kata Doktor medis dari Universitas Okayama, Jepang, Zhen Lixue.
Zhen Lixue juga mengungkapkan bahwa saat ini PKT mengumpulkan data biologis manusia melalui tes darah terhadap pelajar dan kaum muda, sehingga setiap orang berpotensi menjadi donor.
“Dengan basis data donor yang begitu besar, jika seseorang membutuhkan kecocokan organ khusus, pencarian dapat dilakukan dengan sangat cepat. Bagi pasien gagal ginjal, terutama pejabat asing yang membutuhkan organ, organ bisa langsung disediakan. Ini jelas menciptakan kondisi yang sangat ‘nyaman’,” pungkasnya. (Hui)
Laporan hasil wawancara oleh Li Yun dan Qiu Yue, reporter New Tang Dynasty Television.




