Bencana di Sumatra membuat pemerintah kota saling mengulurkan bantuan. Pemerintah kota di berbagai daerah bergerak mulai dari membuka posko hingga mengirim personel ke lokasi bencana.
Dikutip dari pernyataan tertulis Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), sejumlah balai kota di berbagai wilayah berubah menjadi posko solidaritas.
Salah satunya di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur yang difungsikan sebagai posko pengumpulan bantuan. Pemkot Surabaya juga mengirim lebih dari dua ton beras ke Sumatra melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.
Tak hanya Surabaya, Pemkot Malang dan Pemkot Batu juga membuka penggalangan bantuan serta mengirimkan logistik sejak awal Desember.
"Bantuan dikirim dengan pesawat Hercules," demikian keterangan tertulis APEKSI, Jumat (19/12).
Sedangkan Pemerintah Kota Bandar Lampung juga mengirimkan bantuan menuju sejumlah titik terdampak bencana. Mereka mengirimkan 12 truk yang berisi bantuan logistik bagi korban bencana.
"Logistik berupa kasur, selimut, pakaian yang benar-benar layak, sembako, kebutuhan anak, sampai pakaian dalam baru," kata Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana. Pemkot Bandar Lampung juga menyiapkan uang bantuan Rp 350 juta untuk tiap provinsi yang terkena bencana.
Dukungan kolektif juga datang dari kota di Pulau Kalimantan yakni Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kota Palangka Raya, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kota Bontang, dan Kota Tarakan.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama wali kota lainnya mengumpulkan dana untuk wilayah terdampak bencana. Bantuan disalurkan lewat Sekretariat APEKSI.
Sedangkan Kota Bekasi mengirimkan tenaga medis di wilayah terdampak. Adapun, Kota Depok mengirimkan relawan PMI dan 100 kantong darah untuk kebutuhan medis.
"Semua kota bergerak. Ada yang bergerak sendiri, ada yang bersama lewat APEKSI," kata Direktur Eksekutif APEKSI, Alwis Rustam.
Beberapa anggota APEKSI juga berada di lapangan karena kota yang mereka pimpin terkena bencana secara langsung. Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal secara rutin kerap mengabari rekan-rekannya di APEKSI mengenai situasi hingga keperluan wilayahnya.
"Bantuan yang dibutuhkan masyarakat Aceh saat ini adalah akses listrik, bahan bakar, alat berat. Terutama untuk wilayah lain yang terisolasi," kata Illiza yang juga Wakil Ketua APEKSI Bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim.
Illiza juga merekomendasikan mobilisasi bantuan ke Lhokseumawe dan Langsa karena terdampak banjir cukup parah.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias juga bergerak dalam menangani banjir di daerahnya. Dukungan diberikan dan tak hanya menjangkau kota terdekat, tetapi ke Kabupaten Agam.
Dari 24 kota yang merupakan anggota Komisariat Wilayah I (wilayah utara Sumatra), sebanyak 16 kota terdampak langsung bencana.




