Pantau - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan serangkaian strategi untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga barang kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Imlek, Ramadhan, dan Lebaran.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan, menyampaikan bahwa kondisi pasokan dan harga selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 relatif terkendali.
"Kalau misalnya kita lihat dari apa yang kita lakukan di saat Nataru ini, ini kan semuanya memang ada letupan-letupan kecil di komoditas-komoditas tertentu misalnya. Kayaknya sih so far so good ya," ungkapnya.
Waspadai Komoditas Rentan CuacaKemendag memberikan perhatian khusus pada komoditas pangan yang rentan terhadap cuaca, seperti cabai.
Curah hujan yang tinggi hingga awal tahun diperkirakan mempengaruhi kualitas dan kelancaran distribusi komoditas hortikultura.
"Yang perlu kita waspadai, yang perlu kita garis bawahi komoditas seperti cabe dan segala macam karena faktor cuaca. Kalau misalnya Lebaran nanti, bulan Maret itu kan seharusnya udah nggak hujan lagi," ia mengungkapkan.
Iqbal optimistis tekanan harga pada komoditas tersebut akan menurun menjelang Ramadhan dan Lebaran, seiring berakhirnya musim hujan.
Dengan kondisi cuaca yang lebih kering, distribusi barang kebutuhan pokok diharapkan menjadi lebih lancar dan efisien.
Penguatan Infrastruktur dan Pemantauan Data Real-TimeSelain faktor cuaca, percepatan pemulihan infrastruktur di daerah terdampak bencana menjadi perhatian utama Kemendag sebagai kunci kelancaran distribusi logistik.
Semakin cepat akses jalan dan sarana distribusi diperbaiki, semakin stabil arus barang ke berbagai wilayah.
Untuk memantau kondisi harga dan pasokan, Kemendag menggunakan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) yang menyajikan data harga, distribusi, dan produktivitas komoditas secara terbuka di berbagai daerah.
Pemerintah juga mendorong peningkatan produktivitas sejumlah komoditas strategis seperti ayam, daging ayam, dan telur.
"Nah inilah pemerintah sedang melalui beberapa kementerian menggalakkan produktivitas dari produk-produk tersebut, baik misalnya ayam, daging ayam ya, daging ayam dan telur," ujar Iqbal.
Komoditas tersebut tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga, tetapi juga mendukung target program pemerintah lainnya.
Kemendag optimistis bahwa kombinasi antara penguatan distribusi, pemantauan data secara real-time, dan peningkatan produktivitas dapat menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan hingga Lebaran 2026.


