Jakarta, ERANASIONAL.COM — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan kesiapan pemerintah dalam menjaga kelancaran dan keselamatan sistem transportasi nasional menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), sekaligus mempercepat pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Penegasan tersebut disampaikan Menko AHY saat membuka Rapat Koordinasi Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) dan Persiapan Natal dan Tahun Baru di Jakarta, Kamis (19/12/2025).
Menko AHY menekankan bahwa dua agenda besar tersebut pemulihan pascabencana dan kesiapan Nataru harus dikawal secara paralel dan terintegrasi agar mobilitas masyarakat tetap aman, lancar, dan terkendali, serta masyarakat terdampak bencana segera pulih.
“Fokus kita saat ini jelas, memastikan pemulihan pascabencana berjalan cepat dan tepat sasaran, sekaligus menjaga mobilitas masyarakat selama Natal dan Tahun Baru tetap aman dan lancar,” ujar Menko AHY.
Menko AHY menjelaskan bahwa pemerintah pusat terus mengawal dukungan kepada pemerintah daerah agar bantuan kemanusiaan benar-benar dirasakan masyarakat terdampak.
Dalam penanganan infrastruktur, Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan memprioritaskan pengerahan alat berat untuk membuka kembali akses jalan dan jembatan yang terputus akibat bencana.
“Langkah ini dilakukan guna menjamin distribusi logistik, sembako, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya dapat kembali berjalan normal,” tambah Menko AHY.
Selain itu, pemerintah juga mempercepat pemulihan sektor perumahan. Menko AHY menegaskan bahwa penyediaan hunian sementara, hunian tetap, hingga relokasi akan segera dilakukan agar masyarakat tidak kembali tinggal di kawasan rawan bencana.
“Dukungan pemerintah pusat harus hadir secara nyata untuk mengurangi beban dan penderitaan masyarakat di wilayah bencana. Konektivitas harus segera pulih. Jalan, jembatan, dan air bersih adalah kebutuhan mendesak yang tidak boleh tertunda. Keselamatan warga adalah yang utama,” tegas Menko AHY.
Dalam rakor tersebut, Menko AHY juga menyoroti pentingnya percepatan pembahasan Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional (RUU Sistranas) sebagai fondasi integrasi transportasi nasional.
Menurutnya, sistem transportasi yang terintegrasi dan multimoda merupakan kunci untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, serta ketahanan sistem transportasi nasional.
“Negara tidak bisa maju dengan sistem transportasi yang berjalan sendiri-sendiri. Multimoda harus terintegrasi dalam satu kebijakan yang konsisten,” ujarnya.
Terkait kesiapan Natal dan Tahun Baru, Menko AHY menyampaikan bahwa pemerintah memproyeksikan sekitar 120 juta perjalanan masyarakat selama periode Nataru, dengan puncak arus pada 24–25 Desember dan arus balik pada 2–4 Januari. Pemerintah memastikan seluruh pemangku kepentingan berada dalam kondisi siaga penuh untuk menghadapi lonjakan mobilitas tersebut.
Menko AHY juga mengingatkan potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu perjalanan masyarakat selama periode libur. Sebagai langkah mitigasi, pemerintah menyiapkan operasi modifikasi cuaca sesuai rekomendasi BMKG dan BNPB, serta menyiagakan 440 unit alat berat dan 137 titik material di berbagai wilayah.
“Arahan Presiden jelas, sistem peringatan dini harus bekerja dan daerah harus siap secara operasional maupun teknis. Pada puncak libur dan arus balik, semua sumber daya harus siap digerakkan,” tegas Menko AHY.
Pada kesempatan ini, Menko AHY juga mengapresiasi sinergi dan kerja sama erat antara kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah, aparat keamanan, BMKG, serta BUMN yang terus berkolaborasi secara intensif dalam memastikan kesiapsiagaan, efektivitas kebijakan, dan koordinasi di lapangan, khususnya selama periode Nataru.
“Kerja bersama inilah yang memastikan pemulihan pascabencana berjalan cepat dan mobilitas masyarakat selama Nataru tetap aman dan terkendali,” pungkas Menko AHY.



