Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menggelar pertemuan bersama lembaga filantropi, penyelenggara penggalangan dana, serta pelaku dunia usaha guna memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan program kesejahteraan sosial dan penanganan bencana di Sumatera.
Pertemuan tersebut bertujuan menyelaraskan dukungan pemerintah dan masyarakat agar penanganan bencana hingga fase pascabencana dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu sekalian yang telah berkoordinasi, bertukar pikiran, dan berbagi pengalaman dalam penanganan bencana di Sumatera. Kita terus bergandengan tangan,” ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Desember 2025.
Mengacu pada laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gus Ipul menegaskan bahwa penanganan bencana melibatkan berbagai unsur, mulai dari aparat pemerintah, relawan, hingga tenaga profesional di lapangan, termasuk dalam perbaikan infrastruktur dan distribusi logistik.
Ia menyampaikan, Kementerian Sosial terus memberikan dukungan sesuai dengan sumber daya yang tersedia, di antaranya melalui penyaluran beras reguler, paket sembako, pemenuhan kebutuhan dasar, tenda pengungsian, pengerahan Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta pendirian dan pengoperasian dapur umum di wilayah terdampak.
“Kementerian Sosial memberikan dukungan sesuai bufferstock yang kita miliki dan belanja di lapangan. Dukungan ini terus kita lakukan sampai hari ini,”jelasnya.
Dalam rapat tersebut juga dibahas sejumlah kendala distribusi bantuan, terutama ke wilayah yang akses daratnya belum dapat dilalui. Akibatnya, sebagian bantuan harus dikirim melalui jalur udara, termasuk bahan pokok, genset, hingga perangkat komunikasi seperti Starlink yang masih menunggu antrean pengiriman.
Gus Ipul menegaskan bahwa dalam kondisi darurat, masyarakat maupun lembaga kemanusiaan dapat langsung menyalurkan bantuan kepada korban bencana, sementara proses perizinan dapat dilakukan secara paralel.
“Pengurusan perizinan sekarang sangat mudah, cukup online,”ucapnya.
Ia juga meminta para penyelenggara penggalangan dana untuk turut menyosialisasikan regulasi yang berlaku agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.
“Niat kami adalah bekerja sama, bergandengan tangan, dan saling menguatkan,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Yayasan Metropolitan Peduli melaporkan berbagai kegiatan kemanusiaan di wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan sekitarnya, termasuk layanan pengobatan. Namun, mereka juga menyampaikan hambatan distribusi akibat akses darat yang belum memungkinkan.
Menanggapi hal itu, Gus Ipul meminta agar koordinasi teknis terus diperkuat melalui sinergi dengan BNPB dan instansi terkait lainnya.
“Kita perlu perencanaan bersama untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Silakan terus berkoordinasi agar bantuan bisa segera sampai ke lokasi,”ungkapnya.
Menutup pertemuan, Gus Ipul mengapresiasi peran lembaga filantropi dan dunia usaha yang telah terjun langsung ke lapangan. Ia berharap kolaborasi tidak hanya berlangsung pada masa tanggap darurat, tetapi juga berlanjut hingga fase pemulihan sosial dan ekonomi melalui program pemberdayaan Kementerian Sosial.
“Mari kerja sama ini kita teruskan. Kita perkuat sinergi, tidak hanya saat darurat, tetapi juga dalam pemulihan kehidupan masyarakat ke depan,” pungkasnya.
Editor: Redaktur TVRINews





