Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Cikampek
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot melakukan kunjungan kerja ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Cikampek, Jawa Barat, serta Rest Area KM 57, Jumat, 19 Desember 2025. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan keandalan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Yuliot menyampaikan bahwa saat ini rata-rata stok BBM nasional berada di kisaran 24 hari, lebih tinggi dibandingkan cadangan minimal yang ditetapkan pemerintah, yakni 18 hari. Dengan demikian, terdapat surplus sekitar enam hari dari batas aman yang ditentukan.
“Dalam rangka menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2026, kami melakukan pengecekan langsung di lapangan untuk memastikan ketahanan dan ketersediaan energi. Pasokan BBM dan LPG harus terjaga agar konsumsi masyarakat tetap terpenuhi,” ujar Yuliot dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Desember 2025.
Ia menegaskan, pemantauan langsung ini bertujuan memberikan rasa aman dan kepastian kepada masyarakat agar dapat menjalani libur akhir tahun dan perayaan Natal dengan tenang. Secara umum, persediaan BBM dan LPG dinilai mencukupi dan berada di atas kebutuhan rata-rata harian.
“Secara nasional, cadangan BBM kita sekitar 24 hari, sementara batas minimal 18 hari. Artinya, masih ada kelebihan stok sekitar enam hari. Cadangan ini akan terus dijaga hingga pelaksanaan satgas hari besar keagamaan berikutnya, seperti Imlek pada Februari, serta memasuki bulan puasa dan Idul Fitri pada Maret 2026,” jelasnya.
Selain memastikan pasokan BBM dan LPG, Yuliot juga menyatakan bahwa ketersediaan listrik nasional dalam kondisi aman untuk menghadapi periode Nataru. Namun demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem.
“Pasokan listrik mencukupi untuk Nataru. Terkait potensi bencana kegeologian, Badan Geologi terus melakukan pemantauan dan pengawasan, terutama mengantisipasi gerakan tanah dan longsor akibat tingginya curah hujan,”ungkapnya.
Sementara itu, dari sisi operasional, Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar menyampaikan bahwa Pertamina telah menyiapkan langkah-langkah siaga tambahan. Salah satunya dengan mengoperasikan layanan motoris, yakni sepeda motor yang dimodifikasi khusus untuk membawa jeriken BBM atau tabung LPG.
Layanan tersebut disiagakan untuk membantu pengguna jalan yang kehabisan BBM di jalur tol, terutama saat terjadi kemacetan panjang yang tidak dapat dilalui oleh truk tangki.
Editor: Redaktur TVRINews





