Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal melakukan pengembangan terhadap 38 komoditas unggulan di 6 sektor.
Sektor tanaman pangan akan fokus mengembangkan padi, jagung, kedelai dan singkong. Sektor hortikultura akan mengembangkan komoditas cabai, pisang, bawang merah, tomat, nangka.
Kemudian sektor perkebunan akan fokus di komoditas kopi, tembakau, aren, tebu, vanili, kakao, kelapa, cengkeh, porang.
Kemudian sektor kelautan akan mengembangkan komoditas ikan jenis layar, tuna, cakalang, hiu, pari, kakap, gurita cumi-cumi.
Kemudian kepiting, lobster, rumput laut, udang vaname, mutiara, benih bening lobster. Kerapu, rajungan, garam, ikan air payau, ikan air tawar.
Di sektor peternakan akan dikembangkan sapi, ayam, telur, kerupuk kulit, walet, kambing. Sektor kehutanan akan dikembangkan kemiri, jahe, madu, rotan hingga hasil hutan kayu.
Baca Juga
- Pemprov NTB Klaim Angka Kemiskinan di Desa Turun
- DJP Bakal Tingkatkan Penerimaan Pajak dari Sektor Unggulan NTB
- Jelang Nataru, TPID NTB Intervensi Harga Komoditas
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Hj. Nuryanti menjelaskan telah memulai proses penyusunan roadmap pengembangan komoditas tersebut.
Dari 38 komoditas, 12 komoditas seperti jagung, kedelai, singkong, aren, kelapa, porang, tuna, cakalang, rumput laut, udang vaname, garam, sapi dan kemiri akan dibangunkan industri hilir.
"NTB memiliki 38 komoditas unggulan agro maritim yang kemudian dikonsepkan dan dipilih untuk menjadi prioritas pengembangan, dengan membangun ekosistem industri dari hulu hingga hilir," kata Nuryanti dikutip Jumat (19/12/2025).
Lebih lanjut disampaikan, roadmap ini dirancang sejalan dengan kebijakan nasional, termasuk arah Peraturan Presiden terkait hilirisasi industri.
Dalam 5 tahun ke depan, Pemerintah Provinsi NTB akan fokus pada penguatan sektor hulu, pengembangan sentra industri yang telah ada dan tersebar di 10 kabupaten/kota, serta penguatan industri halal sebagai salah satu keunggulan daerah.
"Ekosistem agro maritim merupakan salah satu langkah strategis untuk mendorong peningkatan produksi secara maksimal. Seiring dengan pengembangan NTB sebagai pusat investasi (NTB Capital), kita optimistis industri agro maritim dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah," kata dia.
Nuryanti juga menegaskan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB akan mengawal implementasi roadmap ini guna mendukung pencapaian target pertumbuhan sektor industri hingga 7%.



