Relawan Gelar Trauma Healing untuk Anak-Anak Korban Banjir di Aceh Tamiang Lewat Permainan dan Edukasi

pantau.com
2 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Relawan gabungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan PT Pertamina melaksanakan kegiatan pendampingan psikologis bagi anak-anak terdampak banjir bandang di Aceh Tamiang, melalui permainan interaktif dan aktivitas edukatif.

Permainan Interaktif Bangun Semangat Anak di Tengah Bencana

Kegiatan ini bertujuan membantu pemulihan kondisi psikologis anak-anak yang terdampak bencana banjir di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Relawan menggunakan pendekatan bermain sebagai cara efektif membangkitkan semangat dan menciptakan suasana positif di tengah situasi darurat.

"Cara kita membantu mereka adalah menyemangati mereka, memberikan games-games dan kuis-kuis ke beberapa anak-anak. Kalau benar, kita kasih hadiah sebagai reward," ujar Ramon, salah satu relawan Pertamina.

Melalui permainan bersama, anak-anak diajak kembali merasakan keceriaan serta menumbuhkan optimisme meski berada di lingkungan pengungsian.

Pemerintah menjadikan trauma healing sebagai salah satu prioritas dalam masa tanggap darurat bencana.

Sejak awal bencana, para relawan dari berbagai unsur telah aktif turun ke lapangan untuk memberikan pendampingan, khususnya kepada kelompok rentan seperti anak-anak.

Aktivitas Edukatif dan Ruang Aman untuk Ekspresi Emosi

Di Aceh Tamiang, kegiatan trauma healing telah berlangsung sejak 4 Desember.

Selain permainan, anak-anak juga diajak mengikuti aktivitas edukatif seperti belajar pengetahuan baru tentang hewan dan lingkungan, serta bernyanyi bersama.

Dalam salah satu dokumentasi video, tampak anak-anak menyanyikan lagu Indonesia Raya di dalam tenda pengungsian dengan semangat, dipandu langsung oleh relawan.

"Kami juga memberikan pengetahuan yang banyak kepada anak-anak, seperti apa itu gajah atau hewan di Sumatra. Semua itu bisa membantu mereka menghilangkan beban dari bencana, lebih dapat ilmu, dan keceriaan bersama," ungkap salah satu relawan.

Relawan juga membuka ruang aman bagi anak-anak untuk mengekspresikan perasaan mereka, termasuk rasa takut dan sedih akibat bencana.

"Kami membantu masyarakat mengurangi rasa trauma dan meringankan perasaan mereka dan sharing mengenai kesedihan dan segala macamnya, sehingga masyarakat tidak sendirian," tambahnya.

Kegiatan trauma healing ini diharapkan terus berlangsung secara berkelanjutan sebagai bagian dari pemulihan pascabencana, terutama bagi anak-anak yang terdampak secara psikologis.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, PBHI: Harus Persetujuan Menteri PANRB!
• 3 jam lalurctiplus.com
thumb
SEA Games 2025: Tim Anggar Indonesia Gigit Jari, Pulang Tanpa Medali Usai Kandas Berjamaah di Perempat Final
• 19 jam lalutvonenews.com
thumb
KPK umumkan Bupati Bekasi dan ayahnya jadi tersangka
• 8 jam laluantaranews.com
thumb
Diajari Ade Govinda Menulis Lagu, Aisha Retno: Seru
• 19 jam lalugenpi.co
thumb
Kedubes AS Buka Loker Lulusan SD, Gaji Rp6,8 Juta Per Bulan. Ini Posisi dan Syaratnya
• 19 jam laluharianfajar
Berhasil disimpan.