Jakarta, VIVA – Mata uang bukan sekadar alat transaksi, tetapi juga cerminan kekuatan ekonomi, stabilitas politik, dan tata kelola sebuah negara. Nilai tukar sebuah mata uang sering kali menjadi indikator seberapa kuat fondasi ekonomi suatu negara dalam menghadapi gejolak global, inflasi, hingga krisis geopolitik.
Selama ini banyak orang mengira pound sterling Inggris atau dolar AS sebagai mata uang terkuat di dunia. Namun kenyataannya, ada sejumlah mata uang lain, terutama dari kawasan Timur Tenga, yang memiliki nilai tukar jauh lebih tinggi.
Melansir dari Unbiased, Jumat, 19 Desember 2025, berikut daftar mata uang terkuat di dunia 2025, disusun berdasarkan nilai tukarnya terhadap poundsterling.
- Times of India
1. Dinar Kuwait
Dinar Kuwait dikenal sebagai mata uang terkuat di dunia. Satu dinar Kuwait bernilai sekitar dua pound empat puluh pence, atau setara dengan kurang lebih Rp39.800. Mata uang ini diperkenalkan pada 1961 dan terus mempertahankan nilainya berkat cadangan minyak Kuwait yang sangat besar, kebijakan fiskal yang hati-hati, serta pengelolaan dana kekayaan negara yang disiplin.
2. Dinar Bahrain
Di posisi kedua ada dinar Bahrain. Nilainya berada di kisaran satu pound sembilan puluh empat pence, atau sekitar Rp32.200 per satu dinar. Kekuatan mata uang ini ditopang sektor minyak dan gas, serta diversifikasi ekonomi ke sektor keuangan dan pariwisata. Stabilitas dinar Bahrain juga diperkuat karena dipatok terhadap dolar AS.
3. Rial Oman
Rial Oman menempati posisi ketiga sebagai salah satu mata uang bernilai tinggi. Satu rial Oman bernilai sekitar satu pound sembilan puluh satu pence, atau setara dengan Rp31.700. Sejak diperkenalkan pada 1970, rial Oman dijaga tetap kuat berkat cadangan minyak dan kebijakan ekonomi yang relatif konservatif, disertai upaya diversifikasi ekonomi.
4. Dinar Yordania
Meski berasal dari kawasan yang kerap dilanda ketidakstabilan, dinar Yordania justru dikenal stabil. Nilainya sekitar satu pound empat pence, atau kurang lebih Rp17.300 per satu dinar. Kekuatan ini didukung kebijakan fiskal yang berhati-hati serta ekonomi yang cukup ber hyperlinks, mencakup sektor pariwisata, perbankan, dan farmasi.




