GenPI.co - Rumah Zakat memperkuat peran kemanusiaannya dalam menanggapi bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa wilayah di Sumatera.
Selama masa tanggap darurat, program peduli bencana Sumatera #KuatBersama berhasil menjangkau 50.695 penerima manfaat yang berada di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bencana yang terjadi sejak akhir November 2025 ini menyebabkan dampak kemanusiaan dan kerusakan infrastruktur dalam skala besar.
Data menunjukkan 1.030 orang meninggal dunia, 205 orang hilang, dan lebih dari 7.000 orang mengalami luka-luka.
Kerusakan tercatat pada 186.488 unit rumah, 967 fasilitas pendidikan, 219 fasilitas kesehatan, 1.600 fasilitas umum, dan 290 gedung serta kantor di wilayah terdampak.
Menanggapi kondisi tersebut, Rumah Zakat mengerahkan sukarelawan dan mendirikan posko kemanusiaan di berbagai titik prioritas.
Fokus bantuan meliputi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak melalui distribusi logistik pangan, air bersih, layanan kesehatan, sanitasi darurat, perlengkapan pengungsian, dan dukungan psikososial.
Chief Program Officer Rumah Zakat Murni Alit Baginda mengatakan respons yang diberikan sejak tahap tanggap darurat menjadi fondasi untuk pemulihan jangka panjang.
Murni menyebut bantuan tidak akan berhenti pada tahap darurat.
"Program dirancang sejak awal sesuai kebutuhan nyata masyarakat agar bisa dilanjutkan ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi secara terarah," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/12).
Selain kegiatan lapangan, Rumah Zakat juga meningkatkan penggalangan dana publik sebagai bagian dari gerakan solidaritas nasional.
Hingga 17 Desember 2025, total dana yang terkumpul mencapai Rp 16.209.710.236, dengan Rp 12.606.713.321 telah disalurkan untuk mendukung respons darurat dan distribusi bantuan.
Sisanya, sebesar Rp 3.602.996.915, dipersiapkan untuk mendukung keberlanjutan program pemulihan pascabencana.
Chief Marketing Officer Rumah Zakat Didi Sabir menekankan prinsip transparansi dan akuntabilitas menjadi dasar pengelolaan dana kebencanaan.
Didi mengatakan pihaknya memastikan seluruh pengumpulan dan penyaluran dana disampaikan terbuka kepada publik.
"Ini amanah dan setiap rupiah harus memberikan dampak nyata bagi penyintas," jelasnya.
Memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, Rumah Zakat menyiapkan langkah strategis.
Langkah tersebut mencakup perbaikan hunian dan fasilitas dasar, penyediaan hunian sementara dan permanen, pemulihan sosial-ekonomi masyarakat terdampak, serta penguatan kesiapsiagaan bencana di wilayah rawan. (*)
Simak video menarik berikut:




