Pemerintah Pastikan Pasokan Energi Nataru 2026 Aman

tvrinews.com
5 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Fityan

TVRINews – Jakarta

Pemerintah memprioritaskan pemulihan infrastruktur listrik di wilayah bencana Sumatra serta menjaga ketahanan stok BBM dan LPG nasional.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa ketahanan energi nasional menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) berada dalam kondisi stabil. 

Kepastian ini disampaikan di tengah upaya masif pemerintah dalam memulihkan infrastruktur energi di sejumlah wilayah Sumatra yang terdampak bencana hidrometeorologi.

Foto: Ilustrasi TVRINews.con By. FY

Bahlil mengakui adanya tantangan berbeda pada tahun ini akibat bencana alam yang melanda Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. 

Namun, ia memastikan bahwa mobilisasi sumber daya terus dilakukan untuk menjamin hak masyarakat atas energi tetap terpenuhi.

"Sebagian besar tenaga kita tercurahkan untuk mengerahkan seluruh kemampuan bangsa menolong saudara-saudara yang sedang menghadapi musibah," ujar Bahlil saat memaparkan kesiapan sektor ESDM di Jakarta, Jumat 19 Desember 2025.

Ketahanan Stok BBM dan LPG di Atas Batas Minimum

Berdasarkan data kementerian, indikator ketahanan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional berada di level aman. Untuk jenis Pertalite (RON 90), ketahanan tercatat selama 19 hari, melampaui ambang batas minimum nasional di angka 17 hingga 18 hari. 

Sementara itu, stok bahan bakar pesawat (Avtur) menunjukkan performa kuat dengan ketahanan di atas 29 hari.

Sektor gas juga menunjukkan tren positif. Stok LPG nasional tercatat sebesar 314.394 metrik ton (MT), yang mampu mencukupi kebutuhan domestik selama kurang lebih 12 hari ke depan.

"Dari sisi stok BBM, cadangan nasional kita untuk Natal dan Tahun Baru insyaallah aman. Masyarakat yang merayakan tidak perlu khawatir," tambah Bahlil.

Pemulihan Kelistrikan Pasca-Bencana

Fokus utama pemerintah saat ini adalah pemulihan akses listrik di Aceh dan wilayah Sumatra lainnya. Meski sistem kelistrikan di Banda Aceh telah kembali normal dengan daya 120 megawatt, Bahlil mengungkapkan bahwa pemulihan di empat kabupaten termasuk Aceh Tamiang dan Bener Meriah masih di bawah 50 persen.

Hambatan utama di wilayah tersebut bukanlah pada pembangkit listrik, melainkan kerusakan infrastruktur distribusi akibat banjir dan tanah longsor.

"Ini bukan masalah pada pembangkitnya, tetapi infrastruktur tegangan rendah di lapangan yang belum selesai karena akses jalan dan kondisi banjir," jelasnya. 

Menteri ESDM juga  menegaskan bahwa normalisasi aliran listrik dilakukan dengan prinsip kehati-hatian guna menjamin keselamatan warga di lokasi terdampak.

Logistik Darurat dan Mitigasi Geologi

Sebagai langkah ekstra, PT Pertamina telah mengerahkan armada udara, termasuk helikopter dan pesawat Hercules, untuk mengirimkan pasokan LPG ke daerah-daerah yang akses daratnya terputus, seperti di Aceh Tengah.

Selain pengawasan energi, Kementerian ESDM tetap mengaktifkan pemantauan intensif terhadap aktivitas geologi. Saat ini, tiga gunung api Gunung Lewotobi Laki-laki, Merapi, dan Semeru berada dalam status Siaga, sementara 24 gunung api lainnya berstatus Waspada, sebagai bagian dari protokol mitigasi bencana nasional selama periode libur akhir tahun.

Editor: Redaktur TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Dukung Pemulihan Pascabencana di Aceh, Sukarelawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli
• 22 jam lalujpnn.com
thumb
Ribuan Perwira Mutasi, Kapolres Metro Jakarta Pusat hingga Jaksel Digeser
• 7 jam laluokezone.com
thumb
Pertamina Disorot Warga Manado, Minta Stok Pertalite Ditambah Jelang Natal
• 1 jam lalukumparan.com
thumb
Sambut Pekan Nataru, TMII Siap Hadirkan "Hadiah dari Hati"
• 19 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
PB Akuatik Indonesia Apresiasi Raihan Perak dan Perunggu Timnas Polo Air di SEA Games 2025 Meski Miliki Persiapan Singkat
• 1 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.