Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir mengungkapkan bahwa posisi runner-up SEA Games 2025 sudah dipastikan milik Indonesia. Erick menjelaskan, Indonesia kini mengantongi total 91 emas dan berada di bawah Thailand yang menjadi tuan rumah.
Erick mengungkapkan bahwa posisi Indonesia sebagai runner-up SEA Games merupakan sejarah baru setelah terakhir kali tim Merah Putih mencatatkan prestasi yang sama pada SEA Games 1995.
“Pada SEA Games sebelum-sebelumnya, khususnya saat Indonesia tidak menjadi tuan rumah, posisi Indonesia rata-rata berada di peringkat tiga atau empat,” kata Erick seperti dikutip Sabtu (20/12).
Merujuk data terbaru kontingen Indonesia meraih 91 emas, 111 perak dan 131 perunggu dengan total 333 medali. Hasil ini melampaui target yang ditetapkan pemerintah yaitu 80 emas dan peringkat 3.
Catatan bersejarah ini menurut Erick tidak dapat dilepaskan dari dukungan Presiden Prabowo Subianto yang melakukan penambahan anggaran SEA Games 2025. Dengan tambahan annggaran, tim Indonesia bisa mengirimkan atlet-atlet terbaik pada pesta olahraga se-Asia Tenggara ini.
Selain itu menurut Erick tambahan insentif bonus Rp 1 miliar untuk peraih medali emas juga menjadi pelecut semangat para atlet untuk mengumandangkan lagu Indonesia Raya di SEA Games 2025.
“Kebijakan Bapak Presiden dalam memberikan tambahan insentif sebesar Rp 1 miliar bagi atlet peraih medali emas turut memberikan dorongan motivasi bagi para atlet untuk tabungan masa depan mereka, karena banyak orang tua melihat atlet tidak ada jaminan masa depan,” ungkap Erick.
Tidak hanya menggeser dominasi Vietnam, Indonesia juga mencatat sejarah medali emas terbanyak dalam 14 tahun terakhir. Meski berkekuatan 1.021 atlet dan tidak sebanyak empat negara lainnya, tetapi Indonesia mampu capai hasil yang lebih maksimal.
Banyak medali emas yang datang dari nomor-nomor perlombaan yang tidak diduga. Indonesia mampu ambil peluang di tempat-tempat yang diunggulkan.
