Dalam Suasana Bencana, GPII Ajak Masyarakat Rayakan Tahun Baru dengan Sederhana

jpnn.com
3 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com - Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Masri Ikoni berharap, adanya bencana yang terjadi di Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara dan di beberapa wilayah lainnya jadi momentum untuk evaluasi bagi semua pihak dalam mengelola sumber daya alam.

"Apakah pengelolaan bumi Indonesia sudah sesuai dengan aturan, tidak ada yang serakah menghalalkan segala cara tanpa melihat dan peduli lingkungan, semoga peristiwa bencana akibat banjir, longsor seperti di Sumatra tidak terjadi lagi ke depan," ujar Ketum GPII Masri, Sabtu (20/12).

BACA JUGA: Gerakan Rakyat Desak Banjir Sumatra Ditetapkan sebagai Bencana Nasional

Masri menuturkan, pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap pengelolaan hutan, dan tambang. Hal itu dilakukan agar tidak merusak kawasan hutan.

"Pengusaha juga jangan berusaha untuk keuntungan sendiri, tetapi polanya lebih membangun bangsa ini agar lebih baik, bukan sebaliknya malah merugikan," tegasnya.

BACA JUGA: Sekjen MUI Dorong Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatra Jadi Bencana Nasional

Masri menambahkan, di malam pergantian tahun ini diharapkan masyarakat tidak merayakan dengan berlebihan. Sebab, tidak tepat merayakan pergantian tahun dengan pesta pora, tetapi ada saudara-saudara di Pulau Sumatra masih menghadapi kesulitan.

"Karena di mana-mana sering ada pesta-pesta, euforia yang berlebihan bahkan mabuk-mabukan. Pesta Narkoba, pesta kembang api yang menghabiskan uang sia-sia tidak bermanfaat hanya kesenangan sesaat," bebernya.

Karena itu, GPII mendorong kepada pemerintah dan pemda untuk bergerak membuat donasi dan doa bersama di malam pergantian tahun bagi para korban bencana Sumatra ini. 

"Itu jauh lebih bermanfaat dan sebagai bentuk rasa empati kepada para korban, paling tidak saudara-saudara di Sumatra merasa terhibur dan lebih kuat dalam menghadapi cobaan," katanya.

GPII juga berharap jika ada umat Kristiani merayan Natal tetapi belum memiliki izin, masyarakat tidak perlu marah dan bertidak main hakim sendiri. Sebab, Indonesia bisa besar karena adanya perbedaan.

"Cukup laporkan ke aparat saja, ke FKUB juga bisa biar mereka yang menegur, sehingga umat muslim tidak dianggap intoleransi.
Selamat tahun baru 2026," pungkas dia.(mcr10/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Prabowo: Saya Bertekad Bersihkan Aparat Korup!
• 3 jam laluliputan6.com
thumb
Heboh Dana BOS Dipakai Beli Tiket Konser di Brebes, Kepala Disdikpora Buka Suara | SAPA MALAM
• 15 jam lalukompas.tv
thumb
Timnas Voli Putra Indonesia Gagal Lanjutkan Tradisi Emas
• 23 jam lalufajar.co.id
thumb
Pupuk Indonesia Kirimkan Bantuan dan 50 Relawan ke Aceh
• 5 jam laluidntimes.com
thumb
Bupati Sidoarjo Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2025
• 10 jam lalurealita.co
Berhasil disimpan.