FAJAR, MAKASSAR—Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX menggelar LLDIKTI Award 2025 sebagai bentuk apresiasi terhadap capaian dan kontribusi perguruan tinggi di kawasan Indonesia Timur.
Kegiatan bergengsi ini dihelat di STIE Ciputra Makassar sebagai tuan rumah. Digelar di Auditorium UC, Kawasan CPI Makassar, Sabtu, 20 Desember 2025.
Acara ini dihadiri pimpinan perguruan tinggi, dosen, serta pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai daerah di Wilayah IX.
Menariknya, rangkaian kegiatan LLDIKTI Award 2025 ini turut dirangkaikan dengan peluncuran buku gagasan visioner yang ditulis oleh para rektor.
Buku tersebut diharapkan menjadi referensi dan inspirasi dalam mendorong transformasi perguruan tinggi yang adaptif, kolaboratif, dan berdampak luas bagi bangsa.
Ketua STIE Ciputra Makassar, Dr. E. Elia Ardyan, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas terselenggaranya LLDIKTI Award 2025 di kampus yang dipimpinnya.
Ia menilai momentum ini menjadi motivasi besar bagi seluruh perguruan tinggi untuk terus berbenah dan berprestasi.
“Ini merupakan satu kehormatan bagi kami. Menjadi tuan rumah bukan hanya soal penyelenggaraan acara, tetapi juga tentang komitmen untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi,” ujarnya.
Ia menekankan dua hal penting yang menjadi fondasi dalam meraih penghargaan, yakni budaya kerja dan disiplin, serta budaya unggul.
Menurutnya, STIE Ciputra memegang prinsip high sense of achievement yang mendorong seluruh sivitas akademika untuk selalu menjadi yang terbaik di bidang masing-masing.
“Melalui kolaborasi dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, kami berharap kualitas dan mutu pendidikan tinggi dapat terus meningkat secara berkelanjutan,” tambahnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, menegaskan bahwa pengembangan budaya sumber daya manusia unggul di lingkungan perguruan tinggi menunjukkan capaian yang sangat luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.
Ia mengungkapkan, sejak menjabat sebagai pimpinan, dalam kurun waktu empat tahun telah lahir sebanyak 164 guru besar. Capaian tersebut dinilai sebagai prestasi membanggakan yang lahir dari kolaborasi kuat seluruh elemen pendidikan tinggi.
“Kami semua adalah bagian dari dosen yang terus mendorong pengembangan kultur akademik unggul. Basis pendidikan yang kuat menjadi modal utama meningkatnya kualitas sumber daya manusia dari waktu ke waktu,” jelasnya.
Tak hanya dari sisi kualitas, Dr. Andi Lukman juga menyoroti pertumbuhan jumlah perwakilan dan keluarga besar institusi pendidikan tinggi di Wilayah IX yang terus bertambah, mencerminkan kepercayaan publik yang semakin kuat.
Sebagai bentuk apresiasi, LLDIKTI Wilayah IX memberikan anugerah kepada para perwakilan perguruan tinggi. Meski secara fisik berupa trofi, penghargaan tersebut sarat makna sebagai simbol ketulusan, kebanggaan, serta penghormatan atas dedikasi dan capaian luar biasa.
“Penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi wujud pengakuan atas kerja keras dan kontribusi nyata yang telah diberikan,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa anugerah serupa diberikan kepada para senior dan tokoh pendidikan. Momen tersebut berlangsung penuh rasa syukur dan kebanggaan, sekaligus menjadi motivasi bagi generasi penerus.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Khairul Munadi, menyampaikan bahwa LLDIKTI Award sejatinya menjadi penanda arah menuju kampus yang unggul dan berdampak, sejalan dengan agenda transformasi pendidikan nasional.
Menurutnya, perguruan tinggi tidak cukup hanya unggul dalam aspek akreditasi dan pemeringkatan, tetapi juga harus hadir sebagai jangkar institusi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kampus harus menjadi mitra strategis. Bukan sekadar pengelola pendidikan, tetapi aktor penting dalam pembangunan,” tegasnya.(wis)




