Menteri PKP Tegaskan Penataan Kawasan Kumuh Tanpa Relokasi Warga

metrotvnews.com
16 jam lalu
Cover Berita

Jakarta: Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menegaskan bahwa program penataan kawasan kumuh yang dicanangkan pemerintah tidak akan menggunakan pendekatan penggusuran atau relokasi. Melainkan mengubah kawasan tersebut menjadi lingkungan yang sehat dan bernilai ekonomis.

"Kita tidak berpikir relokasi. Kita berpikir bagaimana menata kawasan yang kumuh menjadi kawasan yang sehat, dan kalau bisa juga memasukkan kegiatan ekonomi bagi warganya," ujar Maruarar dikutip dari Antara, Sabtu, 20 Desember 2025.

Maruarar mengakui bahwa mengubah kawasan padat penduduk menjadi wilayah yang tertata sekaligus menjadi pusat ekonomi bukanlah proses yang mudah. Hal ini membutuhkan edukasi dan pendekatan persuasif kepada masyarakat agar terbuka terhadap perencanaan pemerintah.

"Ini proses yang tidak mudah, tapi kita mesti mulai. Tujuannya untuk mendekatkan ekonomi rakyat," ungkap Maruarar. Baca juga: Dialog dengan Presiden Prabowo, Peserta Akad Sebut Rumah Subsidi Bagus
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, menjelaskan bahwa salah satu percontohan (pilot project) penataan ini sedang dimulai di Kelurahan Menteng, Jakarta. Berdasarkan data Kementerian PKP, dari 29.000 penduduk di Kelurahan Menteng, sekitar 24.000 di antaranya masuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Ilustrasi perumahan. Foto: Medcom.id/Rizki.

"Kami menginisiasi program Gotong Royong melalui CSR. Target awal ada 50 rumah yang akan dibenahi. Konsepnya tidak hanya memperbaiki fisik rumah, tetapi kami mendata rumah mana yang memiliki usaha," jelasnya.

Sri memaparkan rencana untuk memoles kawasan tersebut menjadi destinasi wisata kuliner dengan menata alur sungai dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, penataan kawasan tidak hanya memperbaiki hunian, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi baru bagi warga setempat.

"Kita ingin men-dress up daerah itu untuk menjadi tempat kuliner, jadi seperti wisata. Sungai-sungainya akan kita rapikan," pungkas Sri.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Soal Banjir Bandang di Guci Tegal, BNPB: Belum Ada Laporan Korban Jiwa
• 17 menit lalukompas.tv
thumb
2 Jaksa HSU Diduga Terima Uang Rp 1,13 Miliar dari Kasus Pemerasan
• 17 jam lalumerahputih.com
thumb
Tiga Cabor Baru Jadi Amunisi, Surabaya Bidik 250 Emas di Porprov Jatim 2027
• 8 jam laluberitajatim.com
thumb
Kemkomdigi Gandeng Operator Hadirkan Diskon Paket Komunikasi Nataru 2025 2026
• 10 jam lalukompas.tv
thumb
Undip berhasil ekspor ikan teri nasi asal Jepara ke Jepang
• 18 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.