Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Banda Aceh
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan seluruh perbaikan jembatan yang rusak akibat bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh dapat diselesaikan sebelum 30 Desember 2025. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
"Kita harapkan bisa selesai sebelum 30 Desember," kata Abdul Muhari dalam konferensi pers, dikutip dari Tayangan Live YouTube BNPB, Sabtu 20 Desember 2025.
Lebih lanjut, Abdul Muhari mengatakan bahwa salah satu fokus utama saat ini adalah pemulihan Jembatan Kutablang di jalur utama Bireuen–Lhokseumawe. Jalur tersebut merupakan penghubung vital antara Banda Aceh dan Lhokseumawe.
"Perbaikan Jembatan Kutablang terus diupayakan penyelesaiannya. Sementara itu, jalur alternatif melalui Jembatan Teupin Reudeup (Awe Geutah) sudah operasional," jelasnya.
Namun demikian, operasional jalur alternatif tersebut masih menerapkan sistem buka-tutup satu jalur, sehingga menyebabkan antrean kendaraan, terutama dari masyarakat dan relawan yang membawa bantuan logistik melalui jalur darat.
"Kami mengimbau masyarakat dan relawan untuk tetap tertib saat melintas. Fasilitas sambungan jembatan yang sudah berfungsi perlu dijaga agar tetap optimal," ucapnya.
Selain Jembatan Kutablang, progres perbaikan juga berlangsung di sejumlah titik lain. Jembatan Jeumpa atau Cot Bada di ruas jalan Kota Bireuen yang menghubungkan beberapa kecamatan telah mencapai 86 persen penyelesaian.
BNPB bersama Kementerian Pekerjaan Umum serta tim gabungan TNI-Polri juga melakukan pemasangan sejumlah jembatan Bailey, terutama di jalur Bireuen–Bener Meriah. Jalur tersebut masih dapat dilalui hingga titik jembatan berikutnya yang tengah diperbaiki.
Editor: Redaksi TVRINews
