Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie, Aceh, bergerak cepat dalam melakukan upaya pemulihan pascabencana banjir bandang yang merendam wilayah tersebut. Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kontrak dikerahkan ke lokasi bencana untuk membantu warga membersihkan sisa-sisa material banjir.
Pengerahan personel ini difokuskan pada pembersihan endapan lumpur tebal yang masuk ke dalam rumah-rumah warga. Aksi gotong royong ini dilakukan secara serentak di tiga kecamatan yang terdampak paling parah, yaitu Kecamatan Mutiara, Kecamatan Kembang Tanjong, dan Kecamatan Mutiara Timur.
Dengan menggunakan peralatan sederhana, para abdi negara ini bahu-membahu menyingkirkan lumpur agar hunian masyarakat bisa segera layak ditempati kembali dan aktivitas sehari-hari dapat kembali normal.
Baca juga: Tiga Pekan Pascabencana: Seribuan Orang Tewas, Krisis Logistik Melanda Wilayah Terisolasi
Fokus utama dari aksi pembersihan ini adalah membantu masyarakat kurang mampu, khususnya bagi mereka yang tidak memiliki cukup tenaga untuk membersihkan rumahnya sendiri, seperti lansia atau warga yang tinggal hanya berdua.
"Kita laksanakan gotong royong bersama semua ASN di Pidie untuk membersihkan rumah-rumah masyarakat, khususnya bagi mereka yang mungkin kurang mampu bekerja sendiri," ujar Bupati Pidie, Sarjani Abdullah.
Sementara para ASN difokuskan untuk menangani pembersihan di dalam rumah warga, Pemerintah Kabupaten Pidie telah menyiapkan alat berat untuk menangani area publik dan jalan raya. Lumpur dan material yang menyumbat akses jalan akan disingkirkan menggunakan alat berat agar distribusi logistik dan mobilitas warga tidak terhambat.


