Militer Israel menembaki tempat penampungan pengungsi di Gaza, Jumat (19/12). Enam orang, termasuk anak-anak tewas dalam serangan tersebut.
Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza, Mohammed Abu Salmiya, mengatakan kepada AFP bahwa para korban adalah seorang bayi berusia empat bulan, seorang gadis berusia 14 tahun, dua pria, dan dua wanita.
Sementara itu, ada dua orang lainnya yang masih hilang di bawah reruntuhan.
Dalam pernyataannya, Israel mengeklaim pasukannya menembak individu yang mencurigakan.
"Selama aktivitas operasional di area Garis Kuning di Jalur Gaza utara, sejumlah individu yang mencurigakan diidentifikasi di struktur komando di sebelah barat Garis Kuning," katanya.
Pada Sabtu (20/12), puluhan warga Palestina berkumpul di sebuah rumah sakit di Kota Gaza untuk berduka atas tewasnya enam orang dalam serangan Israel.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Hamas mengecam serangan di tengah gencatan senjata tersebut.
"Kejahatan brutal yang dilakukan terhadap warga sipil yang tidak bersalah dan pelanggaran yang mencolok dan berulang terhadap perjanjian gencatan senjata," kata Hamas.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada hari Sabtu bahwa setidaknya 401 warga Palestina telah tewas akibat tembakan Israel di wilayah tersebut sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober.

