REPUBLIKA.CO.ID, DONGGALA, – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah mengalokasikan dana insentif fiskal sebesar Rp5,6 miliar untuk pengadaan alat antropometri. Langkah ini bertujuan untuk deteksi dini kasus stunting, menurut pernyataan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido, pada Sabtu di Donggala.
Alat antropometri, yang mencakup timbangan bayi, timbangan injak, infanometer, stadiometer, pengukur lingkar lengan atas (LILA), dan pengukur lingkar kepala (LK), akan digunakan di Posyandu dan fasilitas kesehatan. Alat ini penting untuk memantau status gizi dan memastikan anak-anak tumbuh sesuai standar kesehatan.
"Kesalahan pengukuran menjadi penyebab fluktuasi data. Itu yang kita benahi sekarang," ujar Reny A Lamadjido, yang juga memimpin Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulteng.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Ia menambahkan bahwa Tim Penggerak PKK merupakan ujung tombak utama dalam upaya penurunan stunting, karena mereka bergerak langsung hingga tingkat dasawisma. "Struktur PKK memungkinkan intervensi 'by name', 'by address', 'by case'. Ini yang membuat program berjalan nyata di lapangan," kata Reny.
Penurunan Prevalensi Stunting
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Sulteng turun dari 27,1 persen pada 2023 menjadi 26,1 persen di 2024. Pada 2025, meskipun tidak ada SSGI, data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) menunjukkan penurunan lebih lanjut, dengan capaian 9,6 persen secara provinsi dan 19,6 persen di Kabupaten Donggala.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Wakil Bupati Donggala, Taufik Burhan, menyatakan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Donggala turun dari 34,1 persen pada 2023 menjadi 29,16 persen di 2024. Data terakhir menunjukkan angka 17,1 persen, di bawah standar nasional 18,6 persen. "Ini hasil kerja kolaboratif semua pihak, terutama peran PKK, kader Posyandu, dan tenaga kesehatan," ujar Taufik.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.



