Jakarta, CNBC Indonesia - Gravitasi ekonomi global terus bergeser ke Asia. Tidak hanya menjadi pabrik dunia, Asia kini telah bertransformasi menjadi pusat pasar modal raksasa dengan valuasi yang mampu menyaingi dominasi Wall Street.
Berdasarkan data pasar per Desember 2025, terdapat 8 negara di Asia yang sukses mengamankan posisi ke dalam klub elit "Trillion Dollar Club" (negara yang memiliki bursa efek dengan kapitalisasi pasar di atas US$ 1 Triliun). Namun sayangnya, Indonesia masih belum masuk daftar bergengsi tersebut, namun diprediksi akan segera bergabung karena kapitalisasi bursa saat ini mencapai Rp 15.818 triliun atau setara US$ 947 miliar.
//FMG_Tag - IMPULSE var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=impl'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter); //FMG_Tag - VIBE var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=vibe'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter); //FMG_Tag - RC var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=rc'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter); //FMG_Tag - expandedFloor var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=sf'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter);Menariknya, struktur pasar di negara-negara ini menunjukkan karakteristik unik yaitu adanya satu market mover atau emiten dominan yang gerak-geriknya mampu mendikte arah indeks gabungan negara tersebut.
Berikut adalah peta kekuatan pasar modal Asia beserta "Raja" di masing-masing bursa:
//
Pertarungan Raksasa Teknologi: China vs 'The Chip Island'
China masih tak tergoyahkan di posisi puncak dengan market cap mendekati US$ 11 triliun. Meskipun sektor properti dan perbankan BUMN mendominasi secara jumlah, Tencent Holdings ($712,69 M) tetap menjadi proxy utama bagi investor asing yang ingin masuk ke ekonomi baru (new economy) China.
Ekosistem WeChat yang masif membuat Tencent memiliki moat bisnis yang sulit ditembus kompetitor.
Namun, sorotan utama tertuju pada Taiwan ($2,55 T). Bursa Taiwan memiliki konsentrasi risiko yang unik pada satu emiten yaitu TSMC. Dengan valuasi tembus US$ 1,476 triliun, TSMC bukan hanya perusahaan terbesar di Taiwan, tapi juga lebih bernilai dari seluruh pasar saham Spanyol atau Swedia.
Di tengah booming kecerdasan buatan (AI) global, TSMC adalah "penjual sekop" di masa gold rush, menjadikannya aset paling strategis di Asia Timur saat ini.
Di Korea Selatan, dominasi struktur Chaebol terlihat jelas lewat Samsung Electronics ($480,65 M). Sebagai pemimpin pasar memory chip dan smartphone, Samsung memiliki korelasi sangat kuat dengan siklus ekonomi global.
Hegemoni Energi Timur Tengah: Saudi & UAE
Kawasan Teluk tidak lagi hanya soal ekspor minyak mentah, tetapi juga valuasi pasar modal. Arab Saudi ($2,32 T) memiliki Saudi Aramco, perusahaan dengan profitabilitas tertinggi di dunia.
Dengan valuasi US$ 1,525 triliun, Aramco menjadi "sapi perah" dividen bagi anggaran negara Saudi dalam membiayai visi diversifikasi ekonomi mereka.
Sementara itu, Uni Emirat Arab (UAE) masuk ke jajaran elit ini dengan strategi berbeda. International Holding Company (IHC) dengan valuasi US$ 238,94 miliar menjadi motor penggerak bursa Abu Dhabi.
IHC merepresentasikan transformasi UAE dari sekadar eksportir minyak menjadi pusat pengelolaan aset dan investasi global yang agresif.
Kekuatan Domestik: India, Jepang, & Hong Kong
Di pasar Asia lainnya, kekuatan konsumsi domestik dan jasa keuangan menjadi penopang. India ($4,4 T) yang sedang menikmati bonus demografi dikuasai oleh Reliance Industries ($234,85 M).
Di bawah Mukesh Ambani, Reliance sukses bertransisi dari sekadar kilang minyak menjadi raksasa ritel dan telekomunikasi digital (Jio), mencerminkan modernisasi ekonomi India.
Jepang ($6,24 T) tetap setia pada keunggulan manufakturnya lewat Toyota ($281,62 M), sementara Hong Kong ($1,13 T) mempertahankan statusnya sebagai hub finansial lewat raksasa asuransi AIA Group ($110,96 M), yang kini fokus menggarap pasar wealth management di Asia Pasifik.
Data ini menegaskan bahwa untuk memahami arah pasar Asia, investor tidak bisa lagi hanya melihat indeks makro, melainkan harus membedah kinerja "Sang Raja" di masing-masing negara tersebut.
-
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(gls/gls)


