BAGI Brooke Black, seorang ibu asal Illinois yang pindah ke Denmark pada 2020, waktu makan keluarga sempat menjadi momen yang canggung. Ia menyadari caranya memegang peralatan makan sangat berbeda dengan keluarga suaminya yang orang Denmark. Di Amerika, Brooke terbiasa hanya menggunakan garpu, namun di Eropa, pisau dan garpu adalah pasangan yang tak terpisahkan di setiap hidangan.
Perbedaan ini bukan sekadar kebiasaan pribadi, melainkan cerminan dari dua mazhab besar etiket makan dunia, Gaya Amerika (American Style) dan Gaya Kontinental (Continental Style).
Memahami Perbedaan TeknikJacqueline Whitmore, pakar etiket dari The Protocol School of Palm Beach, menjelaskan perbedaan mendasar keduanya:
- Gaya Kontinental (Eropa): Pisau tetap di tangan kanan dan garpu di tangan kiri sepanjang waktu makan. Makanan dipotong dan langsung dimasukkan ke mulut dengan posisi ujung garpu menghadap ke bawah. "Anda tidak pernah meletakkan pisau saat sedang makan," ujar Whitmore.
- Gaya Amerika (Zigzag): Pisau digunakan di tangan dominan hanya untuk memotong. Setelah selesai memotong, pisau diletakkan di tepi piring, lalu garpu dipindahkan ke tangan kanan untuk menyuap makanan dengan posisi ujung garpu menghadap ke atas. Whitmore menyebut gaya ini "sedikit lebih memakan tenaga" karena gerakan berpindah tangan yang terus-menerus.
Lizzie Post, cicit dari pakar etiket legendaris Emily Post, menyarankan agar seseorang mencoba menyesuaikan diri saat melakukan perjalanan bisnis internasional agar lebih membaur. Namun, secara umum, hal yang paling penting adalah kenyamanan.
"Jika Anda berasal dari tempat lain, lakukan yang terbaik yang Anda tahu, dan lakukanlah dengan nyaman," kata Post. Ia menambahkan hal yang lebih krusial daripada arah ujung garpu adalah cara memegang gagangnya. Memegang alat makan dengan cara mengepalkan tangan, misalnya, dianggap tidak pantas dalam budaya mana pun.
Etiket sebagai Bentuk KeramahanSelain cara memegang, posisi "istirahat" juga berbeda. Dalam gaya Amerika, pisau diletakkan di kanan atas piring dan garpu di posisi jam 4. Sedangkan dalam gaya Kontinental, pisau dan garpu diletakkan bersilang di tengah piring dengan garpu di atas pisau menghadap ke bawah.
Sejarah mencatat perbedaan ini mulai menguat pada pertengahan abad ke-19. Saat itu, masyarakat Amerika sedang mencoba membangun identitas kelas elit mereka sendiri, yang terkadang berbeda dari tradisi Inggris atau Prancis.
Meski detail ini bisa terasa membingungkan, Hugo Strachwitz dari otoritas etiket Debrett’s menekankan bahwa esensi dari etiket sebenarnya bukan pada aturan kaku, melainkan pada pertimbangan terhadap orang lain. "Jadilah diri sendiri tanpa perlu meminta maaf. Tuan rumah berkewajiban untuk tidak menarik perhatian pada perbedaan yang dapat menyinggung tamu," pungkasnya. (CNN/Z-2)



