Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat masih ada sembilan perusahaan yang masuk dalam antrean pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Perusahaan-perusahaan ini berada dalam pipeline dan dipersiapkan untuk melantai di bursa.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, dari sisi skala aset, dua perusahaan tergolong beraset kecil dengan nilai di bawah Rp 50 miliar.
Satu perusahaan berada di kategori aset menengah, yakni antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Sementara itu, enam perusahaan lainnya memiliki aset besar dengan nilai di atas Rp 250 miliar.
“Adapun sampai dengan 19 Desember 2025 telah tercatat 26 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 18,11 triliun,” kata Nyoman dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (21/12).
Berdasarkan sektor usaha, pipeline IPO tersebut didominasi oleh sektor keuangan dengan tiga perusahaan. Selain itu, masing-masing satu perusahaan berasal dari sektor energi, industri, teknologi, dan transportasi, serta dua perusahaan dari sektor bahan baku.
Seiring perkembangan tersebut, BEI juga menyesuaikan target jumlah IPO sepanjang tahun ini. Target yang semula dipatok 66 perusahaan direvisi menjadi 45 perusahaan. Hingga kini, jumlah emiten yang telah resmi melantai di BEI baru mencapai 26 perusahaan.
Deskripsi 160 Karakter: BEI kantongi 9 perusahaan dalam antrean IPO, mayoritas beraset besar di atas Rp 250 miliar. Hingga kini, 26 emiten resmi melantai dengan dana Rp 18,11 triliun.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5372640/original/021343200_1759748373-PHOTO-2025-10-06-15-00-54.jpg)

