JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi kemunculan Bibit Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah selatan Jawa Tengah, pada Minggu (21/12/2025).
Keberadaan sistem ini memicu peningkatan cuaca ekstrem dan ancaman angin kencang di sejumlah perairan Indonesia.
Petugas BMKG melaporkan Bibit Siklon 93S saat ini memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 35 knot atau setara 64 km/jam, dengan tekanan udara minimum berada pada angka 998 hPa.
Kondisi tersebut berdampak langsung pada peningkatan kecepatan angin di sekitar sistem.
"Bibit siklon tropis ini dapat meningkatkan kecepatan angin di sekitar sistem atau low level jet hingga mencapai lebih dari 25 knot di perairan selatan Jawa," jelas prakirawan BMKG, Puji Sibuea dalam siaran, Sabtu (20/12/2025).
Baca Juga: BMKG: Potensi Hujan Lebat Jabodetabek 19-21 Desember
Dinamika Atmosfer dan Pertumbuhan Awan HujanSelain ancaman siklon, BMKG juga memantau munculnya sirkulasi siklonik di perairan barat Aceh dan perairan utara Kalimantan.
Fenomena ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang dari perairan barat Aceh menuju Samudra Hindia Barat Aceh, serta dari Laut Natuna hingga Kalimantan Barat.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terdeteksi di perairan barat Sumatera, Laut Jawa, hingga membentang dari utara Nusa Tenggara Timur menuju Laut Arafuru.
Kombinasi berbagai dinamika atmosfer ini secara signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi dan konfluensi tersebut.
Daftar Wilayah Berisiko TinggiPenulis : Danang Suryo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV
- BMKG
- Bibit Siklon 93S
- cuaca ekstrem
- peringatan dini
- hujan lebat
- prakiraan cuaca




