jpnn.com, LEBAK - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana menanggapi aspirasi warga Kampung Binuangeun, Lebak, Banten, mengenai pendirian Sekolah Menengah Kejuruan Perikanan. Hal ini disampaikannya setelah mendengar aspirasi nelayan sekaligus meninjau langsung Unit Pengolahan Ikan milik warga setempat yang telah mengekspor hasil laut seperti tuna dan lobster.
"Wilayah pesisir selatan Banten ini potensi perikanannya sangat besar, tetapi memang belum ditopang oleh institusi pendidikan yang memadai," kata Bonnie Triyana dalam agenda Serap Aspirasi dan Silaturahmi dengan nelayan di Desa Muara, Sabtu (21/12).
BACA JUGA: Wamen Akui Terbantu Keberadaan Polri Aktif di Kementerian Kelautan & Perikanan
Ia menekankan perlunya pemenuhan syarat teknis terlebih dahulu. "Untuk mendirikan SMK Perikanan, ada syarat yang harus dipenuhi, salah satunya ketersediaan lahan minimal 3 ribu meter persegi dengan status kepemilikan yang jelas," ujarnya. Legislator PDI Perjuangan itu menambahkan perlunya perencanaan untuk sarana penunjang seperti perahu dan kapal praktik. "Kalau ada keseriusan dari masyarakat, mari kita mulai dari perencanaan. Kita bahas bertahap dan penuhi syarat dasarnya terlebih dahulu," papar Bonnie.
Pada kesempatan yang sama, ia menanggapi laporan warga tentang sebuah sekolah yang diduga hanya beroperasi dua jam sehari. "Kalau memang benar, sekolah ini tidak benar. Saya akan mengecek dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat," tegasnya.
BACA JUGA: Dampingi Pekerja Perikanan, SPPI Jalin Kerja Sama Global dengan ITF
Setelah mendengar aspirasi nelayan, Bonnie meninjau UPI milik PT Almas Juanda Bersama. Pemilik UPI, Haji Cosmas, menjelaskan kegiatan ekspornya. "Tuna kami ekspor ke Vietnam, lobster ke China dan Vietnam, sementara ikan mahi-mahi ke Amerika," ujarnya.
Ia menyebut kapasitas produksi mencapai 10-40 ekor tuna per hari. "Totalnya untuk lobster kalau lagi musim bisa mencapai satu ton per hari, dan semuanya hasil nelayan asli kampung sini," terang Haji Cosmas. Menurutnya, pendirian UPI bertujuan memotong mata rantai perdagangan yang merugikan nelayan. "Sebelumnya harga hasil tangkapan nelayan dibayar dengan harga rendah. Dan unit pengelolaan ini satu-satunya milik warga lokal," katanya.
BACA JUGA: BULOG Dukung Swasembada Pangan Lewat Penguatan Produksi Perikanan dan Susu Sapi Lokal
Melihat keberhasilan UPI tersebut, Bonnie menegaskan pentingnya sinergi pendidikan dan industri. "Keberhasilan UPI ini membuktikan potensi riil yang harus didukung dari hulu. Komitmen kita untuk mendorong SMK Perikanan bukan hanya tentang membangun sekolah, tetapi tentang menjamin masa depan ekonomi dan kemandirian anak-anak nelayan di tanah airnya sendiri," pungkas Bonnie Triyana. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajak Raffi Ahmad Cs ke BINS, Menteri Trenggono Dorong Anak Muda Tekuni Perikanan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5211030/original/034948700_1746523311-Persib_Bandung_-_Ilustrasi_tactical_board__Bojan_Hodak_copy.jpg)
