Istanbul (ANTARA) - Jepang dan lima negara Asia Tengah pada Sabtu (20/12), mengumumkan inisiatif baru, termasuk penguatan rantai pasokan mineral kritis, setelah mengadakan pertemuan puncak perdana di Tokyo.
Dialog Asia Tengah plus Jepang mempertemukan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Kyrgyztan Sadyr Zhaparov, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov, dan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev.
Inisiatif tersebut mencakup tiga area kerja sama prioritas yang baru diidentifikasi, termasuk Penghijauan dan Ketahanan, Konektivitas, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Jepang.
Penghijauan dan Ketahanan mencakup kerja sama dalam transisi energi, pengurangan risiko bencana, langkah-langkah perubahan iklim, dan penguatan rantai pasokan mineral penting, sementara konektivitas mencakup pengembangan lebih lanjut dari "Rute Transportasi Internasional Trans-Kaspia," dan peluncuran "Kemitraan Kerja Sama AI Jepang-Asia Tengah," menurut pernyataan tersebut.
Kedua pihak juga sepakat untuk bekerja sama di bidang kesehatan dan medis serta menetapkan target proyek bisnis senilai 3 triliun yen (sekitar Rp317,5 triliun) selama lima tahun ke depan, demikian pernyataan tersebut.
"Kehadiran Asia Tengah di arena internasional telah meningkat, di tengah perubahan situasi internasional di dalam dan sekitar kawasan tersebut selama 21 tahun terakhir," kata Perdana Menteri Jepang Takaichi.
Dia menekankan pentingnya kawasan tersebut karena posisinya sebagai persimpangan antara Eropa dan Asia, pentingnya dalam keamanan ekonomi karena sumber daya energi dan mineralnya, dan potensinya dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan peningkatan populasi.
Selama pertemuan tersebut, lebih dari 150 dokumen juga ditandatangani dan juga dipresentasikan oleh sektor publik dan swasta, menurut pernyataan tersebut.
Takaichi juga mengadakan pertemuan empat mata dengan para pemimpin Asia Tengah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump janji tingkatkan kerja sama AS-Asia Tengah dalam mineral kritis
Baca juga: Forum Kerja Sama China-Asia Tengah digelar di Astana, Kazakhstan
Dialog Asia Tengah plus Jepang mempertemukan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Kyrgyztan Sadyr Zhaparov, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov, dan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev.
Inisiatif tersebut mencakup tiga area kerja sama prioritas yang baru diidentifikasi, termasuk Penghijauan dan Ketahanan, Konektivitas, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Jepang.
Penghijauan dan Ketahanan mencakup kerja sama dalam transisi energi, pengurangan risiko bencana, langkah-langkah perubahan iklim, dan penguatan rantai pasokan mineral penting, sementara konektivitas mencakup pengembangan lebih lanjut dari "Rute Transportasi Internasional Trans-Kaspia," dan peluncuran "Kemitraan Kerja Sama AI Jepang-Asia Tengah," menurut pernyataan tersebut.
Kedua pihak juga sepakat untuk bekerja sama di bidang kesehatan dan medis serta menetapkan target proyek bisnis senilai 3 triliun yen (sekitar Rp317,5 triliun) selama lima tahun ke depan, demikian pernyataan tersebut.
"Kehadiran Asia Tengah di arena internasional telah meningkat, di tengah perubahan situasi internasional di dalam dan sekitar kawasan tersebut selama 21 tahun terakhir," kata Perdana Menteri Jepang Takaichi.
Dia menekankan pentingnya kawasan tersebut karena posisinya sebagai persimpangan antara Eropa dan Asia, pentingnya dalam keamanan ekonomi karena sumber daya energi dan mineralnya, dan potensinya dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan peningkatan populasi.
Selama pertemuan tersebut, lebih dari 150 dokumen juga ditandatangani dan juga dipresentasikan oleh sektor publik dan swasta, menurut pernyataan tersebut.
Takaichi juga mengadakan pertemuan empat mata dengan para pemimpin Asia Tengah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump janji tingkatkan kerja sama AS-Asia Tengah dalam mineral kritis
Baca juga: Forum Kerja Sama China-Asia Tengah digelar di Astana, Kazakhstan



