jpnn.com, BALIKPAPAN - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan melalui implementasi Desa Energi Berdikari (DEB) Tahap II Wisata Kariangau di Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan.
Direktur Utama PTK, I Ketut Laba menjelaskan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini dirancang untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat pesisir melalui pemanfaatan energi bersih, inovasi pertanian dan perikanan, serta pengembangan wisata berbasis edukasi dan lingkungan.
BACA JUGA: PTK Hadirkan Akses Air Bersih di Kelurahan Fatukoa
Pada tahap kedua ini, PTK melakukan penguatan signifikan pada infrastruktur produktif yang berfokus pada ketahanan pangan lokal.
Pengembangan dilakukan melalui peningkatan kapasitas budidaya ikan bioflok dari semula masing-masing 2 kolam berdiameter 3 meter dan 2 meter menjadi total 5 kolam untuk masing-masing ukuran.
BACA JUGA: Jalankan Investasi Sosial Perusahaan, KBI Perkuat Program Prioritas TJSL
Langkah ini mendorong peningkatan produktivitas ikan, efisiensi penggunaan air, serta keberlanjutan usaha perikanan sebagai sumber pangan dan pendapatan masyarakat.
Selain sektor perikanan, PTK juga memperluas pertanian berkelanjutan melalui pengembangan sistem hidroponik dari 1 rak menjadi total 4 rak hidroponik.
BACA JUGA: Asuransi Jasindo Salurkan Bantuan ke Wilayah Terdampak Banjir di Sumatra
Integrasi bioflok dan hidroponik membentuk ekosistem pangan lokal yang efisien, produktif, dan adaptif terhadap keterbatasan lahan pesisir.
Penguatan ini dilengkapi dengan revitalisasi Rumah Maggot, melalui penyediaan ruang budidaya khusus yang terpisah dari instalasi PLTS, guna mendukung pengelolaan limbah organik dan penyediaan pakan alternatif secara berkelanjutan.
Dampak program DEB Tahap II Wisata Kariangau dirasakan melalui peningkatan pendapatan kelompok binaan, penguatan kapasitas pengelolaan usaha berbasis pangan dan lingkungan, serta tumbuhnya kesadaran kolektif masyarakat dalam mengelola sumber daya secara bertanggung jawab.
Masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi berperan sebagai pelaku utama pembangunan ekonomi lokal yang berdaya tahan.
Sebagai program TJSL berbasis dampak jangka panjang, DEB Tahap II Wisata Kariangau menempatkan partisipasi masyarakat sebagai kunci keberhasilan.
I Ketut Laba menegaskan keberlanjutan bisnis harus berjalan seiring dengan kesejahteraan masyarakat.
“PTK meyakini bahwa perusahaan yang bertumbuh adalah perusahaan yang memberi dampak nyata. Melalui DEB Tahap II Wisata Kariangau, kami berkomitmen untuk tumbuh bersama masyarakat pesisir, memperkuat ketahanan pangan, memperluas pemanfaatan energi bersih, dan menciptakan sumber penghidupan yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Lebih dari sekadar program TJSL, DEB Tahap II Wisata Kariangau menjadi model kemandirian desa yang berpotensi direplikasi di wilayah lain sebagai kontribusi nyata PTK dalam mendukung pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada



