Jakarta (ANTARA) - Harga daging ayam di Pasar Tomang, Jakarta Barat, mencapai Rp45 ribu per ekor menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Tomang Barat, Hardi (50) mengaku bahwa harga saat ini termasuk tinggi jika dibandingkan harga pada hari-hari biasa di kisaran Rp32 ribu-35 ribu per ekor.
"Sekarang daging ayam per ekor pedagang menjual antara Rp40-45 ribu per ekor," katanya ditemui di Jakarta, Minggu.
Hardi mengaku kenaikan harga daging ayam disebut sudah berlangsung cukup lama dan masih bertahan hingga saat ini.
"(Penyebab kenaikan) saya juga kurang tahu, yang pasti dari peternakan harga sudah naik," katanya.
Berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, menurut Hardi, harga daging ayam tidak akan mengalami penurunan pada saat perayaan Natal maupun Tahun Baru.
Hardi pun mengakui kenaikan harga daging ayam membuat dirinya mengalami penurunan omset sekitar 30 persen.
Pasalnya, sejak harga ayam melonjak, sejumlah konsumen juga mengurangi jumlah pembelian dari hari biasanya, atau saat harga normal.
"Jadi yang biasa beli satu kilo jadi cuma beli setengah kilo," ungkap dia.
Baca juga: Harga telur dan cabai di Jaktim naik 20 persen jelang Natal-Tahun Baru
Baca juga: Amran: Satgas Pangan siap tindak pelanggaran HET jelang akhir tahun
Sementara itu, pedagang bernama Ida (61), mengaku harga cabai rawit merah yang ia jual kini menyentuh Rp80 ribu per kilogram.
“Malah kemarin sempat Rp70 ribu per kg, sekarang Rp80 ribu,” ucap Ida.
Sementara itu, harga cabai merah keriting berada di kisaran Rp60-70 ribu per kilogram. Begitu juga dengan cabai merah besar yakni Rp60-70 ribu per kilogram.
Lalu cabai hijau besar dijual seharga Rp50 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp60 ribu per kilogram, cabai keriting hijau Rp50 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk komoditas bawang, Ida mengatakan harga bawang merah maupun bawang putih sampai hari ini masih normal.
“Bawang merah Rp55 ribu per kg, bawang putih Rp45-50 ribu per kg,” katanya.
Ida mengatakan kenaikan harga cabai maupun bawang hingga sayur mayur biasanya disebabkan karena faktor cuaca yang menyebabkan petani gagal panen.
Selain itu, faktor cuaca juga menyebabkan distribusi kerap terganggu. Hal-hal itu yang mempengaruhi harga.
Kendati demikian, Ida memastikan stok pangan di Pasar Induk masih aman.
Berdasarkan statistik harga yang disajikan laman Informasi Pangan Jakarta pada Minggu, harga ayam ras rata-rata dibanderol Rp44.337 per ekor.
Sementara cabai rawit merah Rp89.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp70.067 per kilogram, cabai merah besar Rp68.700 per kilogram, cabai merah keriting Rp66.417 per kilogram.
Kemudian bawang merah Rp51.650 per kilogram, sementara bawang putih Rp41.167 per kilogram.
Baca juga: PIHPS: Harga cabai rawit merah Rp72.750/kg, telur ayam Rp33.000/kg
Baca juga: Kemendag siapkan strategi jaga harga pangan Nataru hingga Lebaran
Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Tomang Barat, Hardi (50) mengaku bahwa harga saat ini termasuk tinggi jika dibandingkan harga pada hari-hari biasa di kisaran Rp32 ribu-35 ribu per ekor.
"Sekarang daging ayam per ekor pedagang menjual antara Rp40-45 ribu per ekor," katanya ditemui di Jakarta, Minggu.
Hardi mengaku kenaikan harga daging ayam disebut sudah berlangsung cukup lama dan masih bertahan hingga saat ini.
"(Penyebab kenaikan) saya juga kurang tahu, yang pasti dari peternakan harga sudah naik," katanya.
Berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, menurut Hardi, harga daging ayam tidak akan mengalami penurunan pada saat perayaan Natal maupun Tahun Baru.
Hardi pun mengakui kenaikan harga daging ayam membuat dirinya mengalami penurunan omset sekitar 30 persen.
Pasalnya, sejak harga ayam melonjak, sejumlah konsumen juga mengurangi jumlah pembelian dari hari biasanya, atau saat harga normal.
"Jadi yang biasa beli satu kilo jadi cuma beli setengah kilo," ungkap dia.
Baca juga: Harga telur dan cabai di Jaktim naik 20 persen jelang Natal-Tahun Baru
Baca juga: Amran: Satgas Pangan siap tindak pelanggaran HET jelang akhir tahun
Sementara itu, pedagang bernama Ida (61), mengaku harga cabai rawit merah yang ia jual kini menyentuh Rp80 ribu per kilogram.
“Malah kemarin sempat Rp70 ribu per kg, sekarang Rp80 ribu,” ucap Ida.
Sementara itu, harga cabai merah keriting berada di kisaran Rp60-70 ribu per kilogram. Begitu juga dengan cabai merah besar yakni Rp60-70 ribu per kilogram.
Lalu cabai hijau besar dijual seharga Rp50 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp60 ribu per kilogram, cabai keriting hijau Rp50 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk komoditas bawang, Ida mengatakan harga bawang merah maupun bawang putih sampai hari ini masih normal.
“Bawang merah Rp55 ribu per kg, bawang putih Rp45-50 ribu per kg,” katanya.
Ida mengatakan kenaikan harga cabai maupun bawang hingga sayur mayur biasanya disebabkan karena faktor cuaca yang menyebabkan petani gagal panen.
Selain itu, faktor cuaca juga menyebabkan distribusi kerap terganggu. Hal-hal itu yang mempengaruhi harga.
Kendati demikian, Ida memastikan stok pangan di Pasar Induk masih aman.
Berdasarkan statistik harga yang disajikan laman Informasi Pangan Jakarta pada Minggu, harga ayam ras rata-rata dibanderol Rp44.337 per ekor.
Sementara cabai rawit merah Rp89.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp70.067 per kilogram, cabai merah besar Rp68.700 per kilogram, cabai merah keriting Rp66.417 per kilogram.
Kemudian bawang merah Rp51.650 per kilogram, sementara bawang putih Rp41.167 per kilogram.
Baca juga: PIHPS: Harga cabai rawit merah Rp72.750/kg, telur ayam Rp33.000/kg
Baca juga: Kemendag siapkan strategi jaga harga pangan Nataru hingga Lebaran




