Kalah dari Malut United GBH Tak Lagi Angker, PSM Makassar Kehilangan Banyak Poin di Kandang

harianfajar
3 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, MAKASSAR — Stadion Gelora B. J. Habibie kini tak lagi menebar aura angker bagi lawan. Stadion yang dahulu menjadi benteng kokoh PSM Makassar perlahan kehilangan wibawanya. Bukan hanya karena tribun yang kerap tak lagi sesak oleh suporter, tetapi juga karena hasil di lapangan yang tak lagi konsisten. 

Bermain di kandang sendiri, PSM Makassar justru kerap terlihat terasing dan kesulitan meraih kemenangan.

Fakta pahit itu kembali terulang pada laga pekan ke-15 Super League. Tampil dengan kekuatan terbaik dan membawa kepercayaan diri tinggi, Pasukan Ramang justru harus menelan kekalahan 0-1 dari Malut United di Stadion Gelora B. J. Habibie, Parepare, Minggu sore.

Kekalahan ini bukan sekadar kehilangan tiga poin, tetapi juga mempertegas bahwa GBH tak lagi menjadi tempat yang menakutkan bagi tim tamu.

Kekalahan tersebut terasa menyakitkan karena datang di tengah tren positif PSM Makassar. 

Skuad asuhan Tomas Trucha sebelumnya menunjukkan grafik performa yang cukup stabil, terutama saat bermain di kandang. Namun realitas di lapangan berkata lain. Persaingan musim ini benar-benar tak mengenal kompromi, bahkan bagi tim yang tampil dengan status tuan rumah.

Gol tunggal kemenangan Malut United dicetak oleh David Aparecido da Silva lewat gol cepat pada menit kedua pertandingan. Gol tersebut lahir dari skema serangan awal yang efektif, memanfaatkan kelengahan lini pertahanan PSM yang belum sepenuhnya siap. 

Baru saja laga dimulai, publik Parepare dibuat terdiam ketika David menuntaskan peluang dan membawa tim tamu unggul lebih dulu.

Gol kilat itu langsung mengubah jalannya pertandingan. PSM yang sejak awal diprediksi bakal mendominasi permainan terpaksa bermain dalam tekanan. Sepanjang laga, Juku Eja mencoba mengejar ketertinggalan lewat penguasaan bola dan serangan dari berbagai sisi. Namun Malut United tampil semakin percaya diri, disiplin, dan terorganisasi dengan baik. 

Kekalahan ini terasa kontras dengan ekspektasi sebelum pertandingan. PSM Makassar datang dengan modal yang cukup meyakinkan. Dalam tujuh laga kandang terakhir, mereka hanya menelan satu kekalahan. Statistik tersebut sempat mengukuhkan GBH sebagai benteng yang sulit ditembus. Ditambah lagi, lini serang PSM tengah produktif. Dalam lima pertandingan terakhir, Juku Eja mencetak 12 gol yang dibagi oleh delapan pemain berbeda—sebuah indikasi bahwa variasi serangan mereka cukup merata dan tidak bergantung pada satu sosok.

Namun semua catatan positif itu seolah runtuh ketika berhadapan dengan Malut United. Tim berjuluk Laskar Kie Raha kembali menunjukkan identitas mereka sebagai tim “jago tandang”. Efektivitas menjadi kunci. Tak perlu banyak peluang, satu gol cepat sudah cukup untuk mengamankan kemenangan.

Sejak awal, pelatih Malut United, Hendri Susilo, memang menyadari bahwa laga di Parepare bukan tugas ringan. Ia menekankan pentingnya konsistensi, fokus, dan kerja keras ekstra untuk menghadapi PSM yang sedang berada dalam performa bagus.

“Pertandingan melawan PSM menuntut konsistensi. Pelatih dan pemain harus berjuang karena tim tuan rumah juga memiliki tren positif,” ujar Hendri Susilo dalam konferensi pers jelang laga, Sabtu.

Ucapan itu terbukti bukan sekadar retorika. Meski harus tampil tanpa dua pemain penting—Gustavo Franca yang absen akibat akumulasi kartu kuning dan Yakob Sayuri yang terkena sanksi Komisi Disiplin—Malut United tetap solid.

 Hendri Susilo mampu memaksimalkan kedalaman skuadnya, menunjukkan bahwa kekuatan tim tak bertumpu pada satu atau dua pemain saja.

“Kami fokus ke persiapan tim sendiri. Tim pelatih sudah mempersiapkan segala situasi yang bisa terjadi di pertandingan,” kata Hendri.

Statistik Malut United memang berbicara banyak. Mereka datang ke Parepare dengan catatan tak terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir—enam kemenangan dan dua hasil imbang. Dari tujuh laga tandang terakhir, mereka mencatatkan empat kemenangan, dua imbang, dan hanya satu kekalahan.

 Raihan itu menjadikan Malut United sebagai tim dengan poin tandang terbanyak kedua di liga, hanya kalah dari Persija Jakarta.

Karakter sebagai tim jago tandang kembali terlihat jelas. Setelah unggul cepat, Malut United bermain rapat di lini belakang, disiplin menjaga organisasi permainan, dan sabar menunggu celah. 

PSM mencoba menekan, namun penyelesaian akhir menjadi masalah utama. Sejumlah peluang tercipta, tetapi tak ada yang benar-benar mampu menembus pertahanan Malut United yang tampil solid hingga peluit akhir.

Gelandang Malut United, Taufik Rustam, sebelumnya juga telah menegaskan kesiapan tim. 

Ia menyebut seluruh pemain datang ke Parepare dengan motivasi besar untuk membawa pulang poin maksimal. Mentalitas inilah yang akhirnya menjadi pembeda di lapangan.

Kekalahan ini membuat posisi PSM Makassar di klasemen kian tertahan. Juku Eja masih berkutat di papan tengah dengan koleksi poin yang belum cukup untuk memangkas jarak dengan tim-tim di atasnya. Sebaliknya, Malut United semakin kokoh di papan atas, bertengger di peringkat keempat dengan 25 poin dari 13 laga, sekaligus menegaskan status mereka sebagai kuda hitam berbahaya musim ini.

Di luar hasil pertandingan, laga ini juga membawa pesan penting soal sportivitas. Hendri Susilo kembali menegaskan harapannya agar sepak bola tetap menjadi ruang yang sehat dan bebas dari ujaran rasis.

“Keindahan sepak bola tidak boleh dinodai dengan tindakan rasisme. Kita harus respek kepada sesama bangsa dan lebih dewasa menyikapi permasalahan ini,” tegasnya.

Dengan performa tandang yang solid, mental juara, serta organisasi tim yang rapi, Malut United membuktikan diri layak diperhitungkan dalam persaingan papan atas. 

Sementara bagi PSM Makassar, kekalahan ini menjadi alarm keras: GBH tak lagi angker, dan tanpa konsistensi serta fokus sejak menit awal, poin demi poin di kandang sendiri akan terus melayang.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
PLTS Koperasi Merah Putih Jadi Fondasi Ekonomi Warga Pulau Sembur Laut Batam
• 7 jam lalukompas.tv
thumb
Gol Conceicao dan Openda Antar Juventus Tekuk AS Roma 2-1
• 14 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Potensi Ekspor Tuna, Bonnie Triyana Kawal Aspirasi Pembangunan SMK Perikanan di Lebak
• 8 jam laluviva.co.id
thumb
Melihat Trotoar di Benhil, Sudah Sempit, Banyak Tiang dengan Kabel Semrawut
• 10 jam lalukumparan.com
thumb
25+ Ucapan Hari Ibu 2025 yang Menyentuh Hari dan Penuh Makna
• 8 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.