Wajah Jakarta kian memesona saat senja di akhir tahun ini. Pendaran lampu dekorasi Natal dan Tahun Baru memenuhi berbagai sudut Ibu Kota, hadirkan nuansa menjadi lebih magis.
Indahnya cahaya bagai menyihir para pengunjung yang hadir di Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan. Kawasan yang menawarkan berbagai macam cafe dengan kesejukan rimbun hijau, seketika bermetamorfosis menjadi 'hutan cahaya' yang membius mata saat Sang Surya beranjak tenggelam.
Malam menyulap kawasan ini menjadi galeri cahaya hidup dengan pepohonan yang dibalut instalasi artistik. Nuansa magis kian terasa saat lampu warna-warni taman membingkai pohon Natal megah yang dikelilingi tumpukan kado berkelap-kelip.
Pada Minggu (21/12/2025) malam, ratusan warga tumpah ruah memadati setiap jengkal Urban Forest Cipete. Pasangan muda-mudi berjalan santai menikmati romantisme di bawah naungan pohon bercahaya, sementara di sudut lain, keluarga-keluarga kecil duduk di kursi yang disediakan.
Gelak tawa anak-anak terdengar riuh saat mereka berlarian mengejar bayangan lampu yang memantul di tanah. Di sekeliling mereka, kilatan lampu kamera ponsel tak henti berpendar. Semua orang berlomba membekukan memori.
Momen paling dinanti di taman ini hadir saat petang. Pada pukul 18.00 hingga 19.00 WIB, pengunjung dapat menyaksikan atraksi hujan salju buatan dari busa (snow foam).
Butiran putih yang turun perlahan di tengah sorot lampu dekorasi menciptakan suasana khas musim dingin. Atraksi ini menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
”Anggap saja seperti di film-film saat Natal,” ujar Viona (19), warga Jakarta Selatan yang terpukau melihat butiran salju buatan mendarat di bahunya.
Bagi Viona, dekorasi ini menjadi cara sederhana mewujudkan impiannya merasakan White Christmas (Natal bersalju). Meski hanya efek buatan, nuansa musim dingin ini dinilai cukup untuk mengobati rasa penasarannya tanpa harus terbang jauh ke luar negeri.
Tak hanya menyuguhkan keindahan visual, suasana di Urban Forest Cipete juga kian hidup dengan iringan live music. Kawasan ini menjadi alternatif bagi warga yang ingin melepas penat di ruang terbuka, tanpa harus masuk ke pusat perbelanjaan.
”Harapannya sih Jakarta makin banyak tempat gratis yang estetik dan kreatif kayak gini. Jadi kita punya pilihan hiburan yang seru, nggak melulu harus lari ke mal dan keluar uang banyak kalau cuma mau cari suasana liburan,” kata Viona.
Menariknya lagi, lokasi ini sangat strategis dan ramah kantong. Berjarak hanya satu menit jalan kaki dari Stasiun MRT Cipete Raya Tuku, fasilitas ini terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya.
Gemerlap dekorasi juga membalut sepanjang jalan protokol, mulai dari Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin di Jakarta Pusat, pada Minggu (21/12/2025) sore.
Pesona utamanya berpusat di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI). Area pedestrian yang biasanya hanya menjadi jalur lintas, kini disulap lebih indah lewat kehadiran terowongan cahaya (light tunnel).
Harapannya sih Jakarta makin banyak tempat gratis yang estetik dan kreatif kayak gini.
Instalasi ini memayungi trotoar dengan kerangka melengkung yang dibalut lampu LED bernuansa warm gold. Di bagian dalamnya, terdapat ornamen bola-bola Natal merah dan emas yang menggantung indah.
Tak jauh dari sana, nuansa Natal turut menyentuh area tunggu penumpang berlatar Plaza Indonesia. Tepian atap yang biasanya polos kini rimbun oleh untaian daun cemara dan ornamen kado.
Suasana kian hidup karena area ini diapit dua pohon cemara besar, serta dilengkapi sistem audio yang siap menggaungkan kemeriahan Christmas Carol Colossal.
Daya tarik lainnya terlihat tepat di depan Halte Transjakarta Bundaran HI Astra. Tiga boneka salju yang bertengger di atas tumpukan kado raksasa sukses mencuri perhatian. Warga pun memadati anjungan hingga trotoar sekitar demi mengabadikan momen.
Jessica (26), salah satunya. Warga Kelapa Gading ini sengaja datang lebih awal demi mengejar golden hour, sekaligus menanti nyalanya lampu kota. Ia mengaku terkesima dengan penataan kota tahun ini.
”Tahun ini rasanya sangat niat dekorasinya. Lampu-lampunya bikin Jakarta berasa kayak kota-kota di Eropa. Apalagi kalau malam hari,” ujarnya.
Adapun selain menunggu lampu dekorasi dinyalakan, Jessica juga menunggu pertunjukan Christmas Carol Colossal di Bundaran HI.
Beradu pesona dengan wajah kota, mal-mal di Jakarta juga berlomba menyuguhkan dekorasi termegah. Mal Pacific Place di Jakarta Selatan misalnya, sukses mencuri perhatian lewat instalasi “Christmas Tunnel” yang belakangan wara-wiri di lini masa media sosial.
Area eskalator yang biasanya hanya berfungsi sebagai tangga jalan, kini berubah wajah menjadi lorong fantasi. Langit-langitnya rimbun tertutup dedaunan cemara, namun atraksi utamanya adalah ilusi hujan kado.
Lampu-lampunya bikin Jakarta berasa kayak kota-kota di Eropa.
Ratusan kotak hadiah berbalut warna merah metalik dan emas digantung padat memenuhi atap, seolah-olah sedang tumpah dari langit menyambut siapa pun yang melintas di bawahnya. Sementara itu, sentuhan globe lights yang menyembul di sela-sela ornamen kian mempertegas nuansa magis di area ini.
Tak heran jika pengunjung rela berhenti sejenak di mulut terowongan, bahkan ada yang rela naik-turun eskalator berkali-kali demi berburu konten. Kamera ponsel tak henti membidik, mengejar angle paling estetik untuk Instagram Stories atau TikTok mereka.
Shaenia (22), pengunjung yang tengah sibuk membidik kamera ponselnya, mengaku takjub dengan transformasi area tersebut. Baginya, instalasi ini sukses mengubah fungsi eskalator yang biasanya hanya sekadar tempat berlalu-lalang menjadi panggung fantasi.
”Rasanya seperti masuk ke dunia lain. Biasanya eskalator kan cuma buat lewat, tapi ini jadi experience sendiri. Bagus banget buat konten,” ujar Shaenia, Minggu (21/12/2025) siang.
Saking terpukaunya, Shaenia bahkan rela naik-turun eskalator beberapa kali demi mendapatkan transisi video yang sempurna. Namun, hal yang paling membuatnya jatuh hati adalah tata cahayanya.
Menurut Shaenia, kombinasi lampu globe hangat dengan pantulan ornamen emas di langit-langit menciptakan efek visual yang memanjakan kamera.
”Pas masuk lorongnya, lighting-nya itu lho, bikin muka jadi glowing natural karena pantulan warna emasnya,” katanya.
Bergeser ke Atrium Utama, pengunjung disambut instalasi megah bertajuk 'The Factory of Wonders'. Area ini menghadirkan nuansa pabrik mainan fantasi dengan bianglala dekoratif dan pohon Natal raksasa sebagai pusat perhatian.
Tak hanya menawarkan visual yang instagramable, mal ini juga mengahdirkan hiburan musik, gerai ritel tematik (pop-up), serta fasilitas area bermain anak.
Untuk menyemarakkan suasana Natal dan Tahun Baru, Gubernur Jakarta Pramono Anung memang telah memberikan lampu hijau kepada pusat belanja dan area publik untuk memasang dekorasi jauh-jauh hari. Ia juga memastikan berbagai mal dan hotel di Jakarta siap memanjakan warga dengan program diskon besar-besaran selama musim liburan ini.
Bersama Wakil Gubernur Rano Karno, Pramono juga meluncurkan tradisi baru bernama Christmas Carol Colossal untuk menyambut Natal. Kick-off acara ini telah dilakukan di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Kamis (11/12/2025) lalu.
Acara ini merupakan panggung paduan suara kolosal yang melibatkan sekitar 1.000 penampil dari beragam latar belakang. Para peserta terdiri atas anggota paduan suara gereja, anak-anak panti asuhan, komunitas seni, hingga masyarakat umum, yang bersatu melantunkan lagu-lagu Natal di ruang-ruang publik Jakarta.
Di balik tradisi baru ini, Pramono menitipkan pesan tentang toleransi. Ia ingin merawat kerukunan sekaligus mempertegas identitas Jakarta sebagai kota global yang majemuk, damai, dan mampu merayakan perbedaan dengan penuh sukacita.
Bagi warga yang ingin menikmati syahdunya lantunan lagu Natal di ruang terbuka, Christmas Carol Colossal digelar setiap sore pukul 16.00 hingga 17.30 WIB. Kegiatan ini berlangsung hingga 23 Desember 2025.
Panggung paduan suara ini tersebar di sejumlah titik ikonik Jakarta, mulai dari Bundaran HI, Terowongan Kendal, Sarinah, Stasiun MRT ASEAN, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, depan Taman Ismail Marzuki, hingga depan Terminal Rawamangun.
Selain paduan suara, kemeriahan Natal di Jakarta juga diisi dengan Christmas Market di Blok M Hub, Pasar Kreatif Natal di Lapangan Banteng, hingga kompetisi dekorasi Natal antar-pusat perbelanjaan dan hotel.
Kendati wajah Jakarta kini bermandi cahaya dekorasi, Pramono meminta agar perayaan malam Tahun Baru tidak digelar secara berlebihan. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap warga di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang tengah berduka akibat bencana banjir dan longsor.
Menurut Pramono, di tengah situasi prihatin ini, Jakarta perlu menunjukkan wajah kepedulian. Sebagai gantinya, Pemprov Jakarta akan menyiapkan ruang khusus bagi warga yang ingin melakukan refleksi atau doa bersama.
”Yang paling utama, tidak ada kemeriahan yang berlebihan, apalagi yang bersifat mewah-mewah. Saya tidak menginginkan itu,” kata Pramono di Jakarta Utara, Jumat.
Tradisi pesta kembang api yang selama ini menjadi ikon pergantian tahun juga rencananya akan ditiadakan. Sebagai alternatif yang lebih tenang, Pemprov Jakarta tengah mematangkan rencana pertunjukan teknologi drone (drone show). Atraksi ini dinilai lebih sederhana, namun tetap bermakna.
Meski skala kemeriahan ditekan, Pramono memastikan aspek keamanan tidak akan kendor. Aparat gabungan dari Satpol PP dan kepolisian tetap disiagakan penuh di seluruh penjuru kota sesuai arahan Gubernur.
Sementara itu, Ketua Umum Panitia Natal Jakarta 2025, Michael Rolandi, mengatakan bahwa puncak perayaan Natal akan dihelat pada 9 Januari 2026 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Acara tersebut akan dihadiri oleh Gubernur Jakarta bersama 14.000 umat Kristen dari delapan aras gereja di Jakarta.
Sebelum menuju acara puncak, Michael menjelaskan bahwa atmosfer Natal akan dihidupkan lewat beragam kegiatan kreatif di ruang publik. Warga dapat menikmati sejumlah acara, mulai dari Christmas Market di Blok M Hub, Pasar Kreatif Natal, hingga Jakarta Park Voices Competition yang memperebutkan Piala Gubernur.
Semangat perayaan juga disebar ke seluruh penjuru kota melalui lomba dekorasi Natal yang melibatkan pusat perbelanjaan, hotel, dan pertokoan.
Tak hanya itu, penguatan atmosfer Natal juga dihadirkan lewat Jakarta Light Festival di Bundaran HI yang berlangsung pada 23–27 Desember. Festival ini menampilkan 19 titik ornamen Natal yang memancarkan cahaya tematik.
Pesona Jakarta kali ini membuktikan bahwa akhir tahun tak perlu ingar-bingar untuk terasa istimewa. Paduan cahaya kota yang magis dan hangatnya kebersamaan warga justru menjadikan penghujung 2025 ini terasa lebih mewah.



