Riuh Arena Ketangkasan Domba di Sumedang, Harapan Baru dari Peternakan Rakyat

pantau.com
4 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Kegiatan ketangkasan domba dan kambing yang digelar di perbukitan Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu, 21 Desember 2025, bukan sekadar hiburan, melainkan gambaran bagaimana peternakan rakyat bisa menjadi penggerak budaya dan ekonomi lokal.

Tradisi, Silaturahim, dan Pemberdayaan Peternak

Di banyak daerah, peternakan rakyat sering dianggap sebagai sektor pinggiran, dilakukan di halaman rumah dengan kandang sederhana dan minim sorotan.

Namun di Sumedang, domba dan kambing bukan hanya ternak, melainkan bagian dari budaya, sarana silaturahim, dan sumber penghidupan turun-temurun.

Sorak-sorai masyarakat mengiringi kompetisi ketangkasan selama dua hari di arena terbuka Rancakalong, menandakan antusiasme dan nilai sosial dari acara tersebut.

"Melalui acara seperti ini silaturahim orang Sunda makin kuat. Selain itu, kualitas budidaya juga ikut naik, jadi perputaran ekonomi masyarakat lokal," ujar Jajang Suryana (43), Ketua Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Sumedang.

Menurut Jajang, ketangkasan domba telah menjadi bagian penting dalam budaya Sunda dan kini berkembang menjadi ruang pertemuan antara hobi, budaya, dan ekonomi.

Ia menjelaskan bahwa tradisi ini tidak hanya dipertahankan, tapi juga dikembangkan agar peternak bisa menembus pasar yang lebih luas dan tidak hanya terpaku pada aktivitas di kandang.

Edukasi, Nilai Ekonomi, dan Potensi Pasar

Dalam rangkaian acara, disertakan pula penyuluhan terkait kesehatan hewan, teknik pemeliharaan yang baik, dan strategi peningkatan kualitas ternak.

Domba dan kambing yang dirawat dengan standar kesehatan serta pakan yang baik akan memiliki daya saing tinggi di pasar.

"Ketika kualitas ternak dipamerkan, harga pun ikut naik, dan itu tentu membantu ekonomi kerakyatan di sektor peternakan," jelas Jajang.

Ia menyebutkan bahwa dari kandang-kandang rakyat bisa lahir ternak unggulan dengan nilai jual tinggi, bahkan untuk kualitas tertentu bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Acara ini menjadi bukti bahwa peternakan rakyat memiliki potensi besar jika dikelola dengan pendekatan budaya, edukasi, dan ekonomi secara terpadu.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Ade Tya Ungkap Soal WhatsApp Ari Lasso dan Voice Note Dearly Kaget Aku Syok
• 10 jam laluparagram.id
thumb
Masih Ingat dengan Septinus Alua? Dari Tanah Merah di Wamena hingga Berhasil Bawa Persija Juara
• 58 detik lalutvonenews.com
thumb
Liverpool bawa pulang kemenangan 2-1 dari Tottenham Hotspur
• 20 jam laluantaranews.com
thumb
Pemkab Bogor Pecat Dua Pengawas SD-SMP Usai Dugaan Pelanggaran Berat Kode Etik ASN
• 11 jam lalutvonenews.com
thumb
Belasan Rumah Semi Permanen di Kapuk Muara Jakut Terbakar, Gulkarmat: Diduga karena Korsleting
• 9 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.