Bekasi, VIVA – Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menyelenggarakan kegiatan Retreat SPPG Inspiradaya dengan tema Praktik Baik dan Replikasi Ekosistem Pemberdayaan berbasis Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai tindak lanjut program SPPG Inspiradaya 2025. Kegiatan ini berlangsung pada 21 hingga 23 Desember 2025 di Bekasi.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu Kemenko PM, Abdul Haris, mengatakan kegiatan itu diikuti oleh 6 SPPG Inspiradaya zona Jawa yaitu SPPG Khusus Pebayuran Kabupaten Bekasi, SPPG Tanah Baru 02 Bogor Utara, SPPG Bandung Rancabali Alamendah, SPPG Kendal Pegandon Wonosari, SPPG Sleman Tridadi 3 dan SPPG Jombang Jombang Denanyar.
Selain itu, dalam forum ini, hadir pula Koperasi, Bumdes, UMKM sebagai supplier bahan baku, praktisi penggerak pemberdayaan masyarakat, akademisi, perguruan tinggi, Badan Gizi Nasional dan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat sebagai bagian ekosistem pemberdayaan Masyarakat berbasis MBG.
“Retreat SPPG Inspiradaya adalah respon cepat deputi 3 Kemenko PM atas arahan Pak Menko PM untuk menindaklanjuti Penganugrahan SPPG Inspiradaya. Kami diminta dengan tegas agar program ini tidak berhenti pada seremonial semata. Tapi harus dikawal dalam aksi riil yang berkelanjutan. 20 SPPG Inspiradaya terpilih harus benar-benar menjadi inspirasi dan contoh buat SPPG lain di seluruh Indonesia. Dan yang paling penting ekosistemnya bisa direplikasi," kata Haris dalam keterangannya, Minggu, 21 Desember 2025.
Haris menegaskan retreat ini menjadi ruang refleksi strategis bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terpilih Inspiradaya 2025 untuk memperdalam praktik baik yang telah dijalankan, sekaligus merumuskan model ekosistem pemberdayaan berbasis MBG yang dapat direplikasi di berbagai daerah.
“Kegiatan ini merupakan ruang belajar bersama bagi para pelaksana MBG untuk merefleksikan pengalaman lapangan, memperkuat nilai pemberdayaan, dan menyusun arah bersama agar MBG tidak berhenti sebagai program teknis, tetapi tumbuh sebagai ekosistem yang berkelanjutan,” katanya.
Di sisi lain, ia menekankan SPPG sebagai sumber pembelajaran utama dalam pengembangan MBG ke depan.
"SPPG Inspiradaya telah membuktikan bahwa dapur MBG dapat berperan lebih luas, bukan hanya memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal, memperkuat gotong royong, dan membangun kemandirian masyarakat. Retreat ini menjadi momentum untuk merajut praktik-praktik baik tersebut agar dapat direplikasi secara adaptif,” jelasnya.




