Pantau - Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar aktif memetakan dan mendorong pengembangan wisata maritim di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai bagian dari upaya mendukung program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Kami terus berperan aktif mendukung program unggulan Kementerian Pariwisata dengan membantu pengembangan wisata maritim di KTI melalui branding dan promosi wisata," ungkap Direktur Poltekpar Makassar, Dr. Herry Rachmat Widjaja, dalam keterangannya di Makassar.
Upaya ini merupakan mandat langsung dari Kementerian Pariwisata dalam memperkuat branding program nasional Marine Tourism atau wisata bahari.
Festival, Inovasi, dan Rekomendasi KebijakanDukungan Poltekpar Makassar diwujudkan melalui berbagai kegiatan konkret, mulai dari promosi wisata, peningkatan kapasitas SDM, hingga festival wisata bahari yang telah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut.
Festival tersebut melibatkan berbagai perlombaan dan kegiatan tracking innovation untuk menggali ide-ide kreatif dalam pengembangan sektor wisata maritim.
Pada tahun kedua, Poltekpar Makassar menyelenggarakan konferensi internasional secara daring (international teleconference) guna memperluas jejaring dan tukar pengalaman antarnegara.
Sedangkan pada tahun ketiga, kegiatan difokuskan pada penyusunan policy brief atau rekomendasi kebijakan berbasis praktik baik di lapangan.
Sulsel dan KTI Miliki Potensi Besar Wisata BahariSulawesi Selatan menjadi salah satu contoh praktik baik pengembangan wisata maritim, khususnya di kawasan kepulauan Spermonde yang terletak di perairan Makassar.
Selain itu, Poltekpar Makassar juga mengidentifikasi sejumlah destinasi unggulan lainnya di KTI yang memiliki potensi besar dalam sektor wisata bahari, antara lain:
Wakatobi di Sulawesi Tenggara
Bunaken di Sulawesi Utara
Raja Ampat di Papua Barat Daya
Wilayah-wilayah tersebut diangkat sebagai bagian dari penguatan jejaring destinasi wisata bahari nasional, yang tidak hanya memperkuat identitas pariwisata Indonesia tetapi juga mendukung pemerataan pembangunan sektor pariwisata di timur Indonesia.




