Bitcoin hingga Stablecoin, Investor Muda Jadi Motor Adopsi Kripto di Brasil

wartaekonomi.co.id
2 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di Brasil, adopsi mata uang kripto dimotori oleh investor muda yang cenderung berhati-hati, bukan oleh trader yang berspekulasi pada aset berisiko tinggi. Mereka lebih banyak memanfaatkan stablecoin dan obligasi yang ditokenisasi sebagai sarana melindungi nilai kekayaan mereka.

Wakil Presiden Bisnis Kripto Mercado Bitcoin, Fabrício Tota mengatakan bahwa kelompok investor dengan pertumbuhan tercepat sepanjang tahun ini berasal dari usia di bawah 24.

Baca Juga: Strategy (MSTR) Kembali Borong Bitcoin, Tambah 10.645 BTC

Partisipasi kelompok usia tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya hingga 56%. Banyak dari mereka memilih aset dengan volatilitas rendah, seperti stablecoin dan produk pendapatan tetap digital, sebagai pintu masuk ke ekosistem kripto.

“Peristiwa penting seperti regulasi kripto oleh bank sentral dan meningkatnya penggunaan stablecoin semakin mendorong minat masyarakat terhadap aset digital,” ujar Tota, dilansir Senin (22/12).

Produk-produk tersebut dikenal sebagai sumber pendapatan tetap digital yangmemungkinkan investor membeli bagian tokenisasi dari aset dunia nyata yang menghasilkan pendapatan. Pendekatan ini memberikan eksposur terhadap instrumen mirip obligasi dengan teknologi blockchain.

Mercado Bitcoin juga mencatat volume transaksi kripto secara tahunan meningkat 43%. Pola ini menunjukkan pergeseran fungsi kripto dari sekadar instrumen spekulatif menjadi bagian dari aktivitas keuangan rutin mingguan masyarakat.

Strategi investasi juga berbeda berdasarkan tingkat pendapatan. Investor kelas menengah cenderung mengalokasikan portofolionya ke stablecoin hingga 12%. Sementara sisa dana ditempatkan pada aset berisiko rendah lainnya, yang diduga berupa obligasi tokenisasi.

Baca Juga: SoFi Bank Luncurkan Stablecoin Dolar AS

Sementara itu, investor berpenghasilan rendah dilaporkan menempatkan hampir seluruh dana mereka pada kripto tradisional seperti bitcoin, dengan tujuan mengejar imbal hasil lebih tinggi meskipun harus menanggung risiko yang lebih besar.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 1,2 Kilometer
• 20 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Basarnas Gencarkan Patroli Laut di Selat Sunda Demi Amankan Mudik Nataru 2025
• 6 jam lalupantau.com
thumb
Atlet Ice Skating Wakili Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
• 9 jam lalumedcom.id
thumb
Hadirnya Brand Wewangian asal California di Indonesia, Miliki Aroma Mewah dan Hangat
• 18 jam lalugrid.id
thumb
Hari Ibu, KemenPPPA Perkuat Ekonomi Perempuan Pesisir Muara Angke
• 11 jam laluidntimes.com
Berhasil disimpan.