Bursa Asia Menguat, Investor Kembali Masuk Saham AI

wartaekonomi.co.id
1 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan di Jumat (19/12). Investor kembali membeli saham-saham chip dan platform teknologi setelah tekanan tajam sepanjang pekan sebelumnya terhadap valuasi saham bertema kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Dilansir Senin (22/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Bursa China menjadi sosortan dalam perdagangan kali ini:

  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,75% ke 25.690,53
  • CSI 300 (China): Naik 0,34% ke 4.568,18
  • Shanghai Composite (China): Naik 0,36% ke 3.890,45
  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 1,03% ke 49.507,21
  • Topix (Jepang): Naik 0,80% ke 3.383,66
  • Kospi (Korea Selatan): Naik 0,65% ke 4.020,55
  • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 1,55% ke 915,27

Di Jepang, Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga jangka pendek menjadi 0,75%. Bagi saham-saham teknologi, perhatian pelaku pasar bukan tertuju pada kenaikan suku bunga itu sendiri melainkan pada apakah langkah tersebut merupakan penyesuaian terakhir atau awal dari siklus normalisasi kebijakan moneter yang lebih panjang.

Pasar saat ini cenderung memperkirakan hanya satu kali kenaikan tambahan pada tahun depan hingga suku bunga mencapai 1,0%. Namun, investor juga mencermati estimasi bank sentral terkait mengenai kisaran “suku bunga netral” yang mengindikasikan masih adanya ruang kenaikan suku bunga dalam jangka panjang.

Ekspektasi suku bunga terminal yang lebih tinggi menjadi faktor penting bagi saham teknologi, karena berpotensi menekan valuasi, khususnya pada saham pertumbuhan jangka panjang seperti perangkat lunak, platform internet serta produsen peralatan semikonduktor dengan valuasi tinggi.

Di China, pasar mencermati kekhawatiran terkait potensi pengiriman chip dari Nvidia H200. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya menyatakan akan mengizinkan penjualan chip tersebut dengan pengenaan biaya tertentu yang akan dipungut oleh AS.

Di Korea Selatan, Bank of Korea mengumumkan langkah sementara untuk meningkatkan pasokan dolar di pasar domestik setelah won melemah tajam. Otoritas menyebut pelemahan tersebut dipicu ketidakseimbangan penawaran dan permintaan valuta asing yang terkait arus investasi ke luar negeri.

Baca Juga: IPCM Bagikan Dividen Interim Rp4,40 per Saham, Nilainya Capai Rp23,25 Miliar

Di Taiwan, bank sentral melonggarkan pembatasan penjualan dolar oleh eksportir setelah dolar Taiwan melemah akibat arus keluar modal yang dipicu penjualan saham lokal oleh investor asing. Investor menyebutkan bahwa batasan sebelumnya dicabut sehingga eksportir kini dapat menjual lebih dari sepuluh “tranche” per hari, dengan setiap tranche setara US$1 juta.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Harga Bitcoin Kembali Gagal Tembus US$90.000
• 3 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Ingin Ibu Bahagia? Coba Inspirasi Perayaan Hari Ibu Berikut Ini
• 1 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Ekspresi Gubernur Sherly Kala Dipuji Presiden Prabowo, Seperti Bintang Film
• 14 jam lalukompas.tv
thumb
Pemerintah Siapkan Aturan Baru, Pembelian LPG 3 Kg Akan Dibatasi
• 18 jam lalutvrinews.com
thumb
Media Israel: Iran Eksplorasi Konsep Senjata Nuklir Generasi Keempat tanpa Uranium
• 21 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.