Trump Jatuhkan Sanksi, AS Kejar Kapal Tanker Minyak Ketiga di Dekat Venezuela

idxchannel.com
4 jam lalu
Cover Berita

Penjaga AS tengah mengejar sebuah kapal tanker minyak di perairan internasional dekat Venezuela. Hal itu terjadi setelah Trump menjatuhkan sanksi.

Trump Jatuhkan Sanksi, AS Kejar Kapal Tanker Minyak Ketiga di Dekat Venezuela. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) tengah mengejar sebuah kapal tanker minyak di perairan internasional dekat Venezuela. Operasi tersebut akan menjadi operasi kedua akhir pekan ini dan yang ketiga dalam waktu kurang dari seminggu.

Adapun operasi pengejaran itu disampaikan oleh para pejabat terkait kepada Reuters pada Minggu (21/12/2025). Salah satu pejabat mengatakan kapal tanker tersebut berada di bawah sanksi.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat 1 Persen usai Trump Umumkan Blokade Venezuela

Namun, para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, tidak memberikan lokasi spesifik untuk operasi tersebut. Gedung Putih juga tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Minggu.

Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengumumkan blokade terhadap semua kapal tanker minyak yang dikenai sanksi yang masuk dan keluar Venezuela.

Baca Juga:
Venezuela Klaim Ekspor Minyak Tak Terdampak Blokade AS

Kampanye tekanan Trump terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah mencakup peningkatan kehadiran militer di wilayah tersebut dan lebih dari dua lusin serangan militer terhadap kapal-kapal di Samudra Pasifik dan Laut Karibia di dekat negara Amerika Selatan. Setidaknya 100 orang telah tewas dalam serangan tersebut.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, mengatakan pada Minggu bahwa dua kapal tanker minyak pertama yang disita beroperasi di pasar gelap dan memasok minyak ke negara-negara yang dikenai sanksi.

Baca Juga:
AS Kembali Sita Kapal Tanker yang Angkut Minyak Venezuela, Kedua dalam Sebulan

"Jadi saya rasa orang-orang di AS tidak perlu khawatir bahwa harga akan naik karena penyitaan kapal-kapal ini,Hanya ada beberapa, dan itu adalah kapal pasar gelap," kata Hassett.

Namun, seorang pedagang minyak mengatakan kepada Reuters bahwa penyitaan tersebut meningkatkan risiko geopolitik dan kemungkinan akan mendorong harga minyak lebih tinggi ketika perdagangan Asia dilanjutkan pada Senin.

Di sisi lain, pedagang tersebut mengatakan harapan akan berakhirnya perang di Ukraina dapat membantu menahan kenaikan harga minyak.

(Febrina Ratna Iskana)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Wamen ESDM Tinjau Layanan di Rest Area KM 57 dan Fuel Terminal Cikampek
• 20 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Arus Lalu Lintas Mulai Meningkat, Jasa Marga Catat 71.088 Kendaraan Menuju Transjawa
• 18 jam laluidxchannel.com
thumb
Relokasi Warga Terdampak Banjir Bandang, PTPN Siapkan Lahan Huntara di Sumut & Aceh
• 15 jam lalujpnn.com
thumb
Sensasi Baru Daging Sapi Betutu Berbalut Puff Pastry Jadi Hampers Natal
• 21 jam lalukumparan.com
thumb
Pertamina Patra Niaga Bangun SPBUN di Bangka Selatan, Akses BBM Nelayan Kini Lebih Mudah
• 13 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.