Hadapi Libur Nataru, PLN Cek SPKLU dari Lampung hingga Surabaya

Ilustrasi. PT PLN mematangkan kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di berbagai wilayah Indonesia untuk menghadapi peningkatan mobilitas pengguna kendaraan listrik selama libur Nataru 2025/2026. (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT PLN (Persero) mematangkan kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di berbagai wilayah Indonesia untuk menghadapi peningkatan mobilitas pengguna kendaraan listrik (electric vehicle/EV) selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Upaya tersebut dilakukan melalui program PLN Mobile EVenture Siaga Kesiapan SPKLU Jelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026, sebuah perjalanan uji lapangan yang menempuh rute strategis dari Lampung hingga Surabaya, Jawa Timur.

Program ini menjadi simulasi nyata kesiapan SPKLU di jalur mudik dan kawasan tujuan wisata favorit.

Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN Ririn Rachmawardini menjelaskan EVenture berlangsung selama empat hari penuh dengan fokus utama memeriksa kondisi SPKLU di rest area serta kota-kota yang diproyeksikan menjadi titik mobilisasi tinggi selama libur Nataru.

“Kami melaksanakan PLN Mobile EVenture ini sejak Senin sampai Kamis, dari Lampung hingga Surabaya mengecek kondisi SPKLU di setiap rest area maupun kota besar yang berpotensi menjadi tujuan mobilisasi pengguna EV di libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Ririn, Minggu (21/12/2025), dikutip dari Antara.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Basarnas Siaga 24 Jam Pantau Penyeberangan Bakauheni selama Libur Nataru

Tak hanya internal, PLN turut melibatkan lintas pemangku kepentingan, mulai dari kementerian teknis, asosiasi pengguna kendaraan listrik, hingga masyarakat setempat. Menurut Ririn, kolaborasi ini penting untuk menyelaraskan kesiapan antarsektor.

“Tujuan kami adalah meng-inline-kan program. Kesiapan siaga Nataru dari PLN harus sejalan dengan perhatian dan kewenangan masing-masing kementerian, baik dari sisi teknis, jarak tempuh, hingga infrastruktur pendukung,” katanya.

Dari hasil perjalanan tersebut, PLN mencatat sejumlah masukan krusial, baik terkait performa teknis SPKLU maupun aspek nonteknis seperti penyampaian informasi kepada pengguna kendaraan listrik.

Ririn menilai perbedaan karakteristik EV—mulai dari kapasitas baterai hingga jenis pengisian daya—perlu disertai edukasi yang lebih jelas agar tidak memicu antrean di titik tertentu.

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara