Perempuan Lebih Berisiko Alami Darah Tinggi, Pakar Ungkap Peran Hormon dan Menopause

tabloidbintang.com
11 jam lalu
Cover Berita

TABLOIDBINTANG.COM - Kaum perempuan ternyata memiliki risiko lebih tinggi terserang hipertensi seiring bertambahnya usia. Kondisi ini terutama meningkat saat wanita memasuki usia di atas 60 tahun, bertepatan dengan masa pascamenopause.

Pakar hipertensi dr. Arieska Ann Soenarta menjelaskan, menurunnya kadar hormon estrogen secara drastis menjadi salah satu faktor utama yang memicu tekanan darah tinggi pada perempuan. Estrogen berperan penting dalam menjaga elastisitas dan kesehatan pembuluh darah.

“Ketika estrogen berkurang, sel-sel pembuluh darah atau endotel bisa mengalami kerusakan. Kondisi ini memicu terbentuknya plak dan mengaktifkan sistem tubuh yang akhirnya menaikkan tekanan darah,” ujar salah satu pendiri Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH) tersebut dalam sebuah konferensi pers di Jakarta.

Menurut dr. Arieska, hipertensi pada perempuan dapat terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah hipertensi primer yang berkaitan dengan faktor genetik.

Sementara hipertensi sekunder dipicu oleh kondisi tertentu, seperti kehamilan, gangguan hormon, hingga penyempitan pembuluh darah di ginjal.

Kehamilan sendiri menjadi fase yang cukup krusial. Seorang perempuan yang sebelumnya tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi tetap berisiko mengalami hipertensi saat hamil. 

Bahkan, hipertensi pada kehamilan disebut menyumbang sekitar 18 persen dari angka kematian ibu hamil.

Tak hanya itu, hipertensi pada perempuan juga berkaitan erat dengan meningkatnya risiko penyakit serius lainnya. 

Tekanan darah tinggi dapat memicu gangguan kardiovaskular, kerusakan ginjal, hingga penurunan fungsi kognitif.

“Tekanan darah tinggi yang berlangsung lama bisa membuat pembuluh darah di ginjal menebal dan kaku, sehingga fungsi ginjal menurun,” jelas dr. Arieska.

Risiko lain yang tak kalah mengkhawatirkan adalah stroke dan demensia. Penelitian yang dilakukan Ketua InaSH Dr. dr. Yuda Turana menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami stroke memiliki kemungkinan mengalami demensia hingga tujuh kali lipat, lebih tinggi dibandingkan pria yang risikonya sekitar empat kali lipat.

Para pakar pun mengingatkan pentingnya perempuan untuk lebih waspada terhadap tekanan darah, terutama memasuki usia matang.

Pemeriksaan rutin, pola hidup sehat, serta pengelolaan stres dinilai menjadi kunci utama untuk menekan risiko hipertensi dan komplikasinya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
FKMPI Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Aceh Tamiang Sebagai Bentuk Solidaritas
• 22 jam lalujpnn.com
thumb
Akpol 91 Bhara Daksa Reuni di Semarang, 53 Purnawirawan Diberi Penghormatan Khusus
• 21 jam lalujpnn.com
thumb
Bea Cukai Aceh Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Aceh Timur, Gandeng Relawan hingga Jalur Langsa
• 1 jam lalupantau.com
thumb
Pramono di Hari Ibu: Bukan Sekadar Seremonial, Harus Jadi Dasar Kebijakan Publik
• 8 jam lalukumparan.com
thumb
Kaleidoskop Kecelakaan Lalu Lintas Paling Banyak Memakan Korban Jiwa 2025
• 5 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.