Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengatakan pemulihan infrastruktur telekomunikasi menara Base Transceiver Station (BTS) di Provinsi Aceh telah mencapai 80,63%.
Menteri Komdigi Meutya Hafid menyatakan capaian tersebut meningkat signifikan dibandingkan kondisi pada Selasa (16/12), ketika tingkat pemulihan jaringan baru mencapai 45,58%
“Dengan pemulihan ini, sebagian besar masyarakat terdampak kini kembali dapat terhubung dan berkomunikasi secara lebih lancar,” kata dia Jakarta, dikutip dari siaran pers, Sabtu (20/12).
Dari total 23 kabupaten/kota terdampak di Aceh, sebanyak 20 kabupaten/kota telah mencatatkan tingkat pemulihan jaringan di atas 50%. Meski demikian, pemerintah masih memprioritaskan wilayah yang tingkat pemulihannya relatif rendah.
Meutya mengatakan bahwa pemulihan konektivitas diarahkan untuk menjamin kebutuhan dasar masyarakat, terutama di daerah yang masih mengalami keterbatasan akses komunikasi.
Dia meminta operator untuk fokus pada wilayah dengan tingkat pemulihan jaringan telekomunikasi di bawah 50%. "Yakni Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Gayo Lues. Konektivitas di wilayah-wilayah ini penting agar warga tidak merasa terisolasi,” ujar Meutya.
Meutya mengatakan, konektivitas akanmemperlancar koordinasi bantuan, layanan darurat, serta pemulihan aktivitas sosial dan ekonomi secara bertahap.
Selain Aceh, pemulihan infrastruktur telekomunikasi di wilayah lain yang terdampak bencana juga menunjukkan capaian tinggi. Di Sumatra Barat, pemulihan BTS telah mencapai 99,14%, sementara di Sumatra Utara mencapai 97,35% per Jumat (19/12).




