Diplomasi 2025: Indonesia Perkuat Posisi Strategis Global

tvrinews.com
3 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Fityan

TVRINews – Jakarta

Dari perdamaian Palestina hingga keanggotaan penuh BRICS, Jakarta perkuat supremasi geopolitik di kancah internasional.

Tahun 2025 menjadi tonggak sejarah baru bagi diplomasi luar negeri Indonesia. Melalui serangkaian kebijakan strategis dan negosiasi intensif, Jakarta berhasil mempertegas pengaruhnya mulai dari resolusi konflik di Timur Tengah hingga penguatan penetrasi pasar ekonomi global di blok Barat maupun Timur.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersama Presiden Prabowo Subianto Di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

Kepemimpinan Global dan Misi Kemanusiaan di Gaza

Salah satu pencapaian paling signifikan adalah peran Indonesia dalam mengakhiri kebuntuan konflik Palestina-Israel. 

Tawaran pengerahan 20.000 pasukan perdamaian Indonesia menjadi elemen kunci yang mempercepat lahirnya Resolusi Dewan Keamanan PBB 2803/2025. 

Langkah ini dipandang sebagai katalisator utama bagi terciptanya peta jalan kemerdekaan Palestina yang lebih konkret setelah dekade ketegangan.

"Kehadiran Indonesia bukan sekadar simbolis, melainkan komitmen nyata dalam menjaga stabilitas kawasan yang telah lama bergejolak," ujar seorang pejabat senior PBB di New York.

Presiden Prabowo Subianto  bersama  Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di KTT BRICS 2025, Sabtu (6/7).

Ekspansi Ekonomi: BRICS hingga Perjanjian Dagang Kanada

Di sektor ekonomi, Indonesia resmi memperluas cakrawala perdagangannya dengan bergabung sebagai anggota penuh blok BRICS. Langkah ini membuka akses pasar yang luas ke India dan Rusia, yang berdampak pada lonjakan volume ekspor nasional.

Paralel dengan itu, Indonesia juga berhasil menuntaskan negosiasi panjang selama satu dekade dengan Kanada melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Kesepakatan ini diprediksi akan meningkatkan efisiensi rantai pasok dan nilai perdagangan bilateral secara signifikan.

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meninjau Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka, Jepang

Terobosan dengan Uni Eropa dan Kedaulatan Nasional

Setelah melalui proses negosiasi selama 10 tahun, perjanjian dagang Indonesia-Uni Eropa akhirnya mencapai titik temu. 

Selain keuntungan ekonomi, kesepakatan ini memberikan kemudahan mobilitas bagi warga negara Indonesia melalui kebijakan visa Schengen multiple entry.

Namun, di tengah keterbukaan tersebut, Indonesia tetap menunjukkan ketegasan terkait kedaulatan. Dalam KTT ASEAN November lalu, Jakarta memilih untuk tidak menandatangani perjanjian dagang dengan Amerika Serikat karena adanya klausul yang dinilai berpotensi mengintervensi kedaulatan domestic sebuah langkah berani yang menegaskan prinsip politik luar negeri bebas aktif.

Baca Juga: Wapres Gibran Tinjau Kesiapan Natal di Gunungsitoli

Prestasi Budaya dan Perlindungan Warga Negara

Keberhasilan diplomasi juga menyentuh aspek emosional dan identitas bangsa. Sebanyak 30.000 artefak bersejarah yang selama ini berada di Belanda telah dikembalikan sepenuhnya. Mulai 18 Desember 2025, koleksi-koleksi tak ternilai tersebut telah dipamerkan di Museum Nasional Jakarta.

Di sisi lain, fungsi perlindungan warga negara menunjukkan taringnya melalui operasi penyelamatan lebih dari 100 WNI yang terjebak sindikat scammer di Kamboja. 

Operasi taktis ini berhasil memulangkan para korban ke tanah air dengan selamat tanpa mengganggu stabilitas diplomatik kedua negara.

Magnet Investasi dan Pariwisata Dunia

Eksistensi Indonesia semakin bersinar di panggung dunia melalui partisipasi dalam Osaka Expo 2025. Paviliun Indonesia sukses menarik 3,5 juta pengunjung dan mengamankan komitmen investasi senilai Rp450 triliun. 

Hal ini berbanding lurus dengan sektor pariwisata yang mencatat kunjungan 15,3 juta wisatawan mancanegara, tumbuh 10% dibanding tahun sebelumnya.

Penampilan Presiden Indonesia sebagai pembicara pertama di luar urutan tetap dalam Sidang Umum PBB tahun ini seolah menjadi penutup yang manis. Momen tersebut menjadi pengakuan dunia atas relevansi Indonesia dalam menavigasi isu-isu strategis global di masa depan.

Editor: Redaktur TVRINews


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
H-5 Nataru, 183 Ribu Penumpang Menyeberang dari Jawa ke Sumatra
• 12 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Marshanda dan Stefan William Kembali dalam Drama Romantis Penuh Luka, Melindungimu Selamanya
• 15 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Terbukti Ilmiah, Ini 7 Manfaat Pelihara Kucing di Rumah
• 16 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Mendagri Pastikan Pembangunan Hunian Tetap bagi Korban Bencana di Sibolga
• 16 jam laludetik.com
thumb
Keputusan Rapimnas: Sikap Politik Golkar Kepala Daerah Dipilih DPRD
• 22 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.